Korban kekerasan dan pelecehan; pengantin wanita; permaisuri; orang perasingan; orang tua; putri kerajaan; tahanan penjara; janda
Adelheid dari Italia (931 – 16 Desember 999), juga disebut Adélaïde dari Bourgogne, merupakan istri kedua Otto I, Kaisar Romawi Suci[2] dan dinobatkan sebagai Permaisuri Romawi Suci oleh Paus Yohanes XII di Roma pada tanggal 2 Februari 962. Permaisuri Adelheid mungkin adalah seorang wanita Eropa yang paling menonjol di abad ke-10; ia bertindak sebagai pemangku takhta Kekaisaran Romawi Suci untuk cucunya pada tahun 991-995.[2]
Kalender orang kudus menyatakan bahwa suami pertamanya diracuni oleh pemegang kekuasaan yang sesungguhnya, penggantinya, Berengario II dari Ivrea, yang berusaha memperkuat kekuatan politiknya dengan memaksanya menikah dengan putranya, Adalbertus; ketika ia menolak dan melarikan diri, ia dilacak dan dipenjarakan selama empat bulan di Como.
Menurut penulis biografi kontemporer Adelheid, Odilon dari Kluni, ia berhasil melarikan diri dari tahanan. Setelah menghabiskan waktu di rawa-rawa terdekat, ia diselamatkan dan dibawa ke sebuah "benteng yang sangat kokoh," kemungkinan kota benteng di Canossa dekat Reggio.[5] Ia berhasil mengirim seorang utusan ke Otto I, dan meminta raja Francia Timur untuk melindunginya. Janda itu bertemu Otto di ibu kota lama Langobardi, Pavia dan mereka menikah pada tahun 951.[6]Paus Yohanes XII menobatkan Otto Kaisar Romawi Suci di Roma pada tanggal 2 Februari 962, dan melanggar tradisi, juga menobatkan Adelheid sebagai Permaisuri Romawi Suci.[7]
Di Jerman, penghancuran pemberontakan pada tahun 953 oleh Liudolf, putra Otto dari pernikahan pertamanya, memperkuat posisi Adelheid, karena ia mempertahankan seluruh tanah maharnya. Ia dan putra mereka yang berusia sebelas tahun, putra mahkota yang menjadi Otto II, menemani Otto pada tahun 966 dalam ekspedisi ketiganya ke Italia, dimana Otto mengembalikan Paus Yohanes XIII yang baru terpilih ke takhtanya (dan mengekskusi beberapa pemberontak Romawi yang telah memecatnya). Adelheid tinggal di Roma selama enam tahun sementara Otto memerintah kerajaannya dari Italia. Putra mereka, Otto II, dinobatkan sebagai rekan-kaisar pada tahun 967, kemudian menikahi putri Bizantium, Theophano pada bulan April 972, menyelesaikan konflik di antara dua kerajaan di Italia selatan, sekaligus memastikan suksesi kekaisaran. Adelheid dan suaminya kembali ke Jerman. Otto meninggal pada bulan Mei 973, di istana yang sama dimana ayahandanya meninggal 37 tahun sebelumnya, Memleben.
Sebagai pemangku takhta
Pada tahun 983, putranya Otto II meninggal dan digantikan oleh cucunya, Otto III dibawah perwalian menantu Adelheid, Permaisuri Theophano. Ketika Theophano meninggal pada tahun 991, Adelheid bertindak sebagai pemangku takhta cucunya sampai ia cukup umur empat tahun kemudian. Adelheid mengundurkan diri dari jabatannya ketika Otto III dinyatakan dewasa pada tahun 995.
Adelheid telah lama menjalin hubungan dekat dengan Kluni, yang merupakan pusat gerakan refomasi gerejawi, dan terutama dengan abbas-abbasnya, Mayeul dari Kluni dan Odilon. Ia pensiun ke sebuah biara yang ia bangun pada sekitar tahun 991 di Selz, Alsace.[8]
Dalam perjalanan ke Bourgogne untuk mendukung keponakannya Rodolphe III melawan sebuah pemberontakan, ia meninggal di Biara Selz pada tanggal 16 Desember 999, beberapa hari sebelum milenia yang ia pikir akan membawa Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Ia terus-menerus mengabdikan dirinya untuk melayani gereja dan perdamaian, dan ke kekaisaran sebagai pelindung keduanya; ia juga tertarik pada konversi Slavik awal. Dengan demikian ia adalah agen utama; hampir merupakan perwujudan; karya pra-skismaGereja Ortodoks di akhir Abad Pertengahan Awal dalam pembangunan budaya keagamaan di Eropa Tengah.[9]
Beberapa relikuinya disimpan di sebuah altar di Hanover. Hari perayaannya jatuh pada tanggal 16 Desember, masih disimpan di banyak keuskupan Jerman.
Keturunan
Pada tahun 947, Adelheid menikah dengan Raja Lotario II dari Italia.[10] Pernikahan itu menghasilkan seorang putri:
^ abFerdinand Holböck, Married Saints and Blesseds: Through the Centuries, transl. Michael J. Miller, (Ignatius Press, 2002), 126.
^ abcdeFerdinand Holböck, Married Saints and Blesseds: Through the Centuries, 127.
Bibliografi
Attwater, Donald and Catherine Rachel John. The Penguin Dictionary of Saints. New York: Penguin Books (1993). ISBN0-14-051312-4.
Chicago, Judy. The Dinner Party: From Creation to Preservation. London: Merrell (2007). ISBN1-85894-370-1
Gilsdorf, Sean, trans. Queenship and Sanctity: The Lives of Mathilda and the Epitaph of Adelheid. Washington, D.C.: Catholic University of America Press (2004). ISBN0-81321-374-6