Adem Demaçi (26 Februari 1936 – 26 Juli 2018) adalah seorang aktivis, penulis, dan politikus Kosovo Albania.
Kehidupan awal
Demaçi belajar sastra, hukum, dan pendidikan masing-masing di Prishtina, Belgrade, dan Skopje. Pada 1950an, ia menerbitkan sejumlah cerita pendek dengan komentar sosial dalam majalah Jeta e re (Indonesia: Hidup Baru), serta sebuah novel 1958 berjudul Gjarpijt e gjakut (Indonesia: Ular-Ular Darah) yang menyoroti kecurangan-kecurangan berdarah di Kosovo dan Albania. Novel tersebut membuatnya tenar di kalangan sastra.[2]
Demaçi mula-mula ditangkap karena perlawanannya terhadap pemerintah otoritarian Josip Broz Tito pada 1958 dan menjalani tiga tahun penjara. Ia kembali ditahan pada 1964-1974 dan 1975-1990. Ia dibebaskan dari penjara oleh presiden Serbia yang baru Slobodan Milošević.[2]
Setelah ia dibebaskan, ia menjadi Ketua Dewan Pertahanan Hak Asasi Manusiia dan Kebebasan Rakyat Kosovo dari 1991 sampai 1995. Ia juga menjabat sebagai ketua penyunting Zëri, sebuah majalah yang berbasis di Pristina, dari 1991 sampai 1993.[2][4] Pada 1991, ia dianugerahi Penghargaan Sakharov untuk Kebebasan Berpikir oleh Parlemen Eropa.[2]
Pada 1996, Demaçi beralih ke politik, menggantikan Bajram Kosumi sebagai presiden Partai Parlementer Kosovo;[2] Kosumi menjadi wakil presidennya. Pada masa itu, ia mengusulkan sebuah konfederasi negara-negara yang terdiri dari Kosovo, Montenegro, dan Serbia yang dikenal sebagai "Balkania". Catatan tahanannya memberikannya kredibilitas terhadap orang-orang Kosovo, namun masa jabatannya dalam kepemimpinan partai ditandai dengan faksionalisme dan kurangnya aksi.[4]
Setelah perang, Demaçi menjabat sebagai direktur Radio dan Televisi Kosovo sampai Januari 2004. Ia masih aktif berpolitik, berafiliasi dengan Albin Kurti, kepala gerakan nasionalis Vetëvendosje!.[2]
Wafat
Pada usia 82 tahun, Demaçi meninggal dunia pada tanggal 26 Juli 2018 di Pristina, Kosovo.[5]