Suku Jurchen merupakan nenek moyang suku Manchu dan menuturkan bahasa yang terkait dengan bahasa Manchu. Namun, aksara Manchu tidak didasarkan dari aksara Jurchen.
Menurut glosarium Sino-Jurchen, aksara Jurchen mengandung 720 karakter. Karakter-karakter tersebut merupakan campuran dari logogram, yang mewakili seluruh kata tanpa unsur fonetik, dan fonogram, yang mewakili suara.
Sejarah
Setelah suku Jurchen memberontak melawan Dinasti Liao yang dikuasai suku Khitan dan mendirikan Dinasti Jin pada tahun 1115, mereka menggunakan aksara Khitan untuk menulis.[3]
Pada tahun 1119 atau 1120,[4]
Atas perintah kaisar Wanyan Aguda, "kanselir" Dinasti Jin Wanyan Xiyin menciptakan aksara Jurchen.[3][5]
Aksara Jurchen tidak lagi banyak digunakan setelah Dinasti Jin dihancurkan oleh Mongol, tetapi aksara tersebut belum sepenuhnya dilupakan dan masih digunakan paling tidak dua kali pada masa Dinasti Ming, yaitu di tugu peringatan Yishiha di Tyr pada tahun 1413 dan di kamus Tionghoa-Jurchen yang dibuat oleh Biro Penerjemah Ming (四夷馆).[6]
Pada masa dinasti Yuan dan Ming bahasa Jurchen masih dituturkan di Manchuria, yang kemudian berkembang menjadi bahasa Manchu. Namun, bahasa Manchu pertama kali ditulis dalam aksara Mongolia (1601),[7] dan nantinya aksara Manchu kepada aksara Mongolia (1632),[7] yang tidak ada hubungannya dengan aksara Jurchen.
^The date of the creation of the script (1119 or 1120) varies in different sources. Franke (1994) says that "[t]he Jurchens developed ... [the large script] ... in 1119". Kane (1989) (p. 3) quotes the Jin Shi, which states that "[i]n the eighth month of the third year of the tianfu period (1120), the composition of the new script was finished". The two dates can be reconciled as one may imagine that the work started in 1119 and was completed in August–September (the eighth month of the Chinese calendar) of 1120.