Aldaier Makatindu (lahir 25 Mei 1992) adalah pemain sepak bola Indonesia yang bermain untuk PSIS Semarang sebagai Penyerang. Mempunyai skill mumpuni, insting tajam sebagai seorang gladiator masa depan tak membuat Aldair Makatindu besar kepala. Sikapnya yang ramah dan memiliki semangat tinggi dalam mengejar cita-citanya sebagai pemain profesional terus ditunjukkan Aldeier.[1]
Karier
Level Junior
Mengawali karier junior di Persmin Minahasa dan Persma Manado tahun 2007 hingga 2008. Kemudian Aldaier bergabung dengan Persisam Putra U-21 dan berhasil menorehkan Top Scorer Liga Super Indonesia U-21 pada tahun 2012.Aldaier memperkuat Borneo FC dan menjadi pemain muda yang digadang-gadangkan memiliki masa depan cerah.
Madura FC
Aldaier sempat nyaris berlabuh ke Sragen United, tetapi akhirnya urung bergabung dan bergabung di Madura FC. Bersama klub yang kala itu juga dihuni Oktavianus Maniani, Aldair mencatatkan 1 gol untuk Madura FC. Namun setelah berhasil membawa Madura FC lolos ke babak 16 besar, Aldaier justru bergabung ke kontestan Liga 2 lainnya, PSIS Semarang.
PSIS Semarang
Selepas hengkang dari Madura FC, Aldaier berlabuh di PSIS Semarang dan memainkan debut melawan Persita Tangerang 29 September 2017. Gol pertama Aldaier bagi Tim Mahesa jenar dicetak kala melawan PSMP Mojokerto. Puncaknya, saat berhadapan melawan Martapura FC di laga final perebutan posisi tiga Liga 2, ia menyumbangkan dua assist dan satu gol bagi PSIS, yang memenangi laga secara dramatis dengan skor 6-4. Total Aldaier mengemas empat assist dan dua gol di musim pertamanya bersama PSIS Semarang.[2] Saat ini Aldaier Makatindu masih memperkuat PSIS pada Liga 1 Gojek musim 2018. Duetnya bersama Bruno Da Silva merupakan kombinasi yang cukup menakutkan bagi bek lawan.
Karier internasional
Gol internasional
- Per pertandingan yang dimainkan pada 30 Maret 2014.
Kehidupan pribadi
Aldaier adalah anak dari mantan pemain Samarinda tahun 90an, Abner Makatindu ini memutuskan bergabung dengan Persisam junior. Dukungan sang bunda, Cristin Malik Makatindu juga berpengaruh kenapa ia memilih sepak bola untuk masa depan.[1] Cidera yang amat parah sempat membuatnya terbuang dari Borneo FC dan batal bergabung dengan Persiba Balikpapan.[3]
Honours
Referensi
Pranala luar