Riedl kemudian diangkat menjadi pelatih timnas Laos U-23 pada ajang Sea Games 2011 yang berlangsung di Indonesia. Setelah perhelatan Sea Games selesai, kontrak Riedl kemudian tidak diperpanjang oleh Laos. Lalu, Riedl menangani tim Vise pada tahun 2012 hingga 2013.[5] Pada akhir tahun 2013, Riedl ditunjuk kembali untuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia menggantikan pelatih sebelumnya, Jackson F. Tiago, dengan kontraknya hingga tahun 2016. Dan pada tahun 2016 Riedl berhasil membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up pada ajang Kejuaraan AFF 2016. Tetapi setelahnya, kontrak Riedl habis dan PSSI tidak memperpanjang kontraknya. PSSI kemudian menunjuk pelatih asal Spanyol, Luis Milla, untuk menukangi Timnas Indonesia.
Karier Pemain
Karier Klub
Alfred Riedl mengawali karier sebagai pemain sepak bola di klub lokal Austria yaitu FK Austria Wien dan kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan Austria untuk bermain di klub BelgiaSint-Truiden pada usia ke 22 tahun. Setelah itu ia bermain selama 8 musim dalam Jupiler League (2 musim dengan Sint-Truiden, 2 musim dengan Royal Antwerp dan 4 musim bersama Standard Liège), kemudian Riedl sempat menikmati bermain untuk FC Metz di Prancis. Dia kembali ke Austria setelah setengah musim untuk bermain di Grazer AK dan kemudian bermain untuk Wiener Sportclub dan VfB Admira Wacker Mödling. Dia menyelesaikan musim dengan gemilang setelah meraih dua kali gelar sebagai pencetak gol terbanyak di Jupiler League.
Karier Internasional
Alfred Riedl telah 4 kali bermain untuk Timnas Austria, dan membuat debutnya pada bulan April 1975 melawan Timnas Hungaria.
Karier Kepelatihan
Pelatih Klub
Karier kepelatihan Riedl di klub diawali dengan melatih klub asal Maroko yaitu Olympique Khouribga pada tahun 1993-1994, setelah itu ia melatih klub asal Mesir Al-Zamalek tahun 1994-1995, kemudian Al Salmiya klub asal Kuwait, tahun 2001-03. Dan pada Tahun 2015 Riedl ditunjuk sebagai pelatih kepala klub asal Indonesia yaitu PSM Makassar.
Pelatih Tim Nasional
Riedl mengawali karier sebagai pelatih ketika ia ditunjuk untuk menangani Austria pada tahun 1990-1992, lalu Liechtenstein tahun 1997-1998, Palestina tahun 2004-05, Vietnam tahun (1998-2001, 2003-04, 2005-2007), dan Laos (2009). Pada Piala Asia AFC 2007, ketika ia melatih Vietnam dan mengantarkan kemenangan 2-0 atas UEA dan membantu tim Vietnam untuk bisa lolos sampai ke perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu. Sayangnya, pada akhir tahun 2007, setelah kinerjanya dianggap buruk pada ajang SEA Games 2007, dia pun dipecat dan digantikan oleh pelatih Henrique Calisto dari Portugal. Pada Oktober 2008, ia kembali ke Vietnam sebagai pelatih klub Xi Mang Hai Phong FC. Namun ia hanya bertahan 3 pertandingan saja karena kinerja yang dianggap buruk, dia pun diberhentikan. Pada tanggal 9 Juli 2009, ia menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala Laos, kontrak berjalan dua tahun. Pada tanggal 4 Mei 2010, Ketika dalam perjalanan ke AustriaAlfred Riedl dihubungi dan kemudian ditunjuk sebagai pelatih baru dari Timnas Indonesia untuk melatih tim senior dan tim U-23. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengatakan melalui website mereka pada hari Selasa, bahwa Riedl akan resmi memulai pekerjaan barunya pada akhir pekan ini. Sebagai pelatih Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2010, Riedl dibantu oleh 2 asisten pelatih yaitu Wolfgang Pikal dan Widodo Cahyono Putro. Pada tanggal 10 Juni 2016, Ia resmi kembali melatih timnas Indonesia setelah FIFA mencabut SK pembekuan PSSI pada 13 Mei lalu.