In the beginning God created the heaven and the earth. And the earth was without form, and void; and darkness was upon the face of the deep. And the Spirit of God moved upon the face of the waters. And God said, Let there be light: and there was light.
Meskipun sering disebut sebagai Authorised Version (AV) ("Versi Berotoritas"), versi ini tidak pernah secara resmi diakui oleh kerajaan Inggris maupun tatanan kepemimpinan Gereja Inggris. Nama Authorised Version umumnya digunakan di Britania Raya, sedangkan nama King James Version dikenal sebelumnya sebagai "bagaimana orang Amerika menyebutnya" sampai popularitas AV menurut di negaranya sendiri. Tidak mempunyai hak cipta seluruh dunia, meskipun reproduksinya selalu dibatasi di beberapa tempat di Inggris di bawah "prerogatif kerajaan". Versi Raja James atau KJV meskipun sudah tua, tetap mudah dipahami bagi para pembaca rata-rata sampai hari ini. Dianggap merupakan landasan instrumental bagi perkembangan bahasa Inggris modern, serta tergolong buku sastra yang paling banyak dibaca sepanjang masa.
Protestantisme yang berasal dari Martin Luther berpegang pada pandangan bahwa Alkitab adalah sumber tunggal ajarannya (lihat asas sola scriptura) dan karenanya perlu diterjemahkan dalam bahasa daerah sehari-hari. Penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa daerah merupakan pernyataan politis sekaligus agamawi, baik itu dilakukan oleh kelompok pribadi maupun disponsori oleh kerajaan dan pemerintah. Terjemahan bahasa Inggris yang dibuat oleh John Wycliffe beserta pengikutnya, dan kemudian oleh William Tyndale, merupakan pembuka jalan Reformasi Protestan di Inggris dan Skotlandia.
Pada saat Versi Raja James disusun, sudah ada tradisi penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Inggris selama hampir 100 tahun, tidak terhitung sejumlah terjemahan "Old English Bible" yang dibuat pada awal Abad Pertengahan, sebelum Gereja Katolik Roma mewajibkan untuk hanya menggunakan Alkitab bahasa LatinVulgata. Alkitab versi Raja James merupakan revisi dari terjemahan oleh William Tyndale.
Proyek
Pada bulan Mei 1601 Raja James VI dari Skotlandia menghadiri sidang Sinode Am Gereja Skotlandia ("General Assembly of Church of Scotland") di St. Columba's Church, Burntisland, Fife. Di sana muncul proposal untuk membuat terjemahan baru Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Dua tahun kemudian raja itu naik tahta kerajaan Inggris dengan gelar raja James I dari Inggris.
Penyusunan Alkitab Versi Raja James pertama kali dikemukakan dalam konferensi di Hampton Court, yang diselenggarakan oleh raja pada tahun 1604 untuk mendamaikan berbagai keluhan agama. Menurut saksi mata, Dr John Rainolds "mengusulkan kepada raja agar dibuat terjemahan Alkitab yang baru, karena yang diizinkan pada pemerintahan raja Henry VIII dan Edward VI tidak tepat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap aslinya."
Rainolds menyampaikan tiga contoh persoalan pada terjemahan yang ada saat itu: "Pertama, Surat Galatiaiv. 25 (4:25). Kata Yunani susoichei tidak diterjemahkan dengan tepat, karena tidak mencerminkan makna kata maupun maksud rasul penulisnya, maupun situasi tempatnya. Kedua, Kitab Mazmurcv. 28 (105:28), ‘They were not obedient;’ (Mereka tidak patuh) aslinya adalah, ‘They were not disobedient’ (Mereka bukan tidak patuh). Ketiga, Mazmur cvi. 30 (106:30), ‘Then stood up Phinees and prayed,’ (Maka Pinehas berdiri dan berdoa) dalam bahasa Ibrani berbunyi, ‘menjalankan keadilan.’"
Raja James I mengusulkan agar terjemahan baru dibuat untuk mendamaikan pertikaian. Ia berharap terjemahan baru ini dapat menggantikan Geneva Bible yang mengandung catatan yang dianggap bersifat menyerang kepercayaan masyarakat umum. Setelah Bishop of London menambahkan kualifikasi bahwa tidak ada catatan kaki boleh ditambahkan pada Alkitab baru dari Rainold, raja mengutip dua bagian dari terjemahan Geneva yang catatannya dianggapnya menyerang. Raja James I memberi instruksi kepada para penerjemah untuk mencegah adanya catatan yang menimbulkan polemik dan untuk menjamin bahwa terjemahan baru ini mengikuti prinsip ajaran ("ecclesiology") dari Church of England (Gereja Anglikan Inggris). Bermula dari edisi perdana tahun 1611, selanjutnya muncul 4 edisi dari Versi Raja James pada tahun 1629, 1638, 1762, dan 1769. Edisi tahun 1769 ini kemudian paling umum disebut Alkitab versi Raja James (King James Version atau KJV).
KJV diterjemahkan oleh 54 pakar (meskipun hanya 51 yang dikenali namanya) bekerja dalam enam komisi, masing-masing dua berbasis di Universitas Oxford, Universitas Cambridge, dan Westminster. Mereka bekerja pada bagian-bagian tertentu secara terpisah; kemudian setiap komisi menghasilkan draft untuk dibandingkan dan diselaraskan satu sama lain. Para pakar tidak dibayar untuk pekerjaan mereka, tetapi diharuskan untuk menyokong kehidupan mereka sendiri sedapat mungkin. Banyak dari mereka didukung oleh berbagai institusi di Oxford dan Cambridge.
Tim penerjemah
Penerjemahan dilakukan oleh sejumlah komisi atau tim ("Committee") dengan tugas masing-masing:
Thomas Ravis, George Abbot, Richard Eedes, Giles Tomson, Henry Savile, John Peryn, Ralph Ravens, John Harmar
Second Westminster Company(Kelompok Westminster Kedua), menerjemahkan surat-surat para rasul:
William Barlow, John Spencer, Roger Fenton, Ralph Hutchinson, William Dakins, Michael Rabbet, Thomas Sanderson
Second Cambridge Company (Kelompok Cambridge Kedua), menerjemahkan kitab-kitab Apokrif:
John Duport, William Brainthwaite, Jeremiah Radcliffe, Samuel Ward, Andrew Downes, John Bois, John Ward, John Aglionby, Leonard Hutten, Thomas Bilson, Richard Bancroft
Pada bulan Januari1609 suatu Panitia Pemeriksa Umum ("General Committee of Review") berkumpul di balai "Worshipful Company of Stationers and Newspaper Makers" atau "Stationers' Hall", London untuk memeriksa naskah yang sudah lengkap dari enam kelompok tersebut. Panitia ini terdiri dari John Bois, Andrew Downes, John Harmer, dan lainnya yang hanya diketahui dari inisial nama mereka, termasuk "AL" (kemungkinan adalah Arthur Lake, Bishop of Bath and Wells).
Pengaruh sastra
Beberapa orang mengklaim bahwa penulis drama terkenal William Shakespeare terlibat dalam penerjemahan, dengan bukti bahwa di dalam Mazmur 46 versi bahasa Inggris, jika dihitung dari awal, maka huruf ke-46 adalah "shake", dan jika dihitung dari belakang, maka huruf ke-46 adalah "spear". Banyak pakar menyangkal keterlibatan Shakespeare, dan menolak pembuktian yang diberikan, mengingat Alkitab Geneva (Geneva Bible) dan beberapa terjemahan sebelumnya secara kebetulan juga memuat hal yang sama, padahal diterbitkan sebelum atau sesaat setelah kelahiran Shakespeare. [1]
Cetakan asli KJV diterbitkan oleh Robert Barker pada tahun 1611 dan dapat dibeli dalam bentuk lepas (looseleaf) seharga 10 shilling, atau terjilid seharga 12 shilling.
Sampul KJV tahun 1631
Lama Pembacaan
Dalam rangka memperingati 400 tahun tersusunnya Alkitab Versi Raja James, sejumlah gereja di kota Perry, negara bagian Georgia, Amerika Serikat, membaca seluruh Alkitab versi itu dari awal sampai akhir selama lebih dari 76 jam. Para pendeta dan anggota jemaat bergiliran membaca 30 menit siang dan malam untuk menyelesaikan pembacaan itu. Lebih dari 100 orang mengambil bagian. Mereka mulai membaca pada hari Kamis, 1 Desember2011, pk. 14:00, dan selesai pada hari Minggu malam, 4 Desember2011, yang dirayakan dengan peringatan Natal bersama di lapangan kota.[1]
Pranala luar
Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Bobrick, Benson (2001). The Making of The English Bible. Simon & Schuster. ISBN 0-297-60772-3
McGrath, Alister (2002). In the Beginning: The Story of the King James Bible and How it Changed a Nation, a Language, and a Culture. Anchor/Doubleday. ISBN 0-385-72216-8
Daniel, David (2003). The Bible in English: Its History and Influence. Yale. ISBN 0-300-09930-4.
Nicolson, Adam (2003) God's Secretaries: The Making of the King James BibleISBN 0-06-018516-3
Farstad, Arthur (2003). The New King James Version: In The Great Tradition. Nelson Reference. ISBN 0-7852-5175-8.
Meskipun terbitan Nelson kini habis, salinan yang sama saat ini diterbitkan oleh Hendrickson Publishers, ISBN 1-56563-160-9. Kedua Alkitab ini menerbitkan salinan serupa dengan huruf Roman yang persis sama dengan cetakan yang diterbitkan aslinya oleh Universitas Oxford pada 1833.