Bet 365 Group Limited, adalah sebuah perusahaan judi yang berbasis di Britania Raya dengan lebih dari tujuh juta pelanggan di dua ratus negara. Grup ini mempekerjakan lebih dari 2.100 orang dan merupakan perusahaan swasta terbesar di kota Stoke-on-Trent.[1]
Kontroversi
Pada bulan Oktober 2014, surat kabar The Guardian melaporkan bahwa perusahaan ini menerima uang taruhan dari warga Tiongkok dengan menggunakan nama domain yang aneh untuk menghindari sensor web pemerintah.[2]
Pada tahun 2016, Bet365 didenda $2,75 juta AUD karena iklan menyesatkan yang menjanjikan "taruhan gratis" kepada pelanggan.[3]
Denise Coates menjadi eksekutif dengan bayaran tertinggi di Inggris pada tahun 2017, dengan gaji sebesar £217 juta.[4] Pada tahun 2018, paket pembayarannya naik menjadi £265 juta karena perusahaan melaporkan laba naik 31% menjadi £660 juta, yang memicu kritik dari kelompok amal perjudian.[5] Pada Januari 2019, Bet365 menempati peringkat kedua dalam daftar The Sunday Times dari pembayar pajak utama Inggris, yang berasal dari keluarga Coates – Denise, John dan Peter – membayar perkiraan total pajak sebesar £156 juta, di mana £99 jutanya dibayar oleh Denise.[6]
Kritik lebih lanjut menyoroti kasus berulang dari penundaan Bet365 atau penolakan langsung pembayaran kepada pemain yang menang. Misalnya, Bet365 dibawa ke pengadilan karena menolak membayar lebih dari £1 juta untuk pemenang dalam taruhan kuda di Irlandia Utara pada tahun 2017.[7] Perusahaan juga menolak pembayaran sebesar £54,000 kepada seorang penumpang di Inggris pada tahun 2016, dan berlangsung hingga tahun 2017.[8][9] Di Australia, Bet365 membekukan akun dan menolak membayar penumpang yang telah memenangkan sekitar $200.000 AUD pada tahun 2016.[10] Itu hanyalah beberapa contoh yang terkenal; ada kasus dimana Bet365 yang menolak untuk membayar kemenangan telah dilaporkan oleh para penjudi di forum perjudian internet.[11][12]
Referensi