#
|
Nama Masa kekuasaan
|
Gambar
|
Tughra
|
Orangtua
|
Catatan
|
Masa Kebangkitan (27 Juli 1299 – 20 Juli 1402)
|
1
|
Osman I Ghazi (ksatria) sekitar 1299 – 1323/1324
|
|
— [c]
|
Ertuğrul
|
- Osman awalnya mewarisi jabatan ayahnya sebagai adipati (bey) yang berkuasa di bawah Kesultanan Seljuk. Saat terjadi gonjang-ganjing dalam Kesultanan Seljuk, Osman memerdekakan diri pada 27 Juli 1299.
- Berkuasa sampai wafat.[13]
|
2
|
Orhan I Ghazi (ksatria) 1323/1324 – Maret 1362
|
|
|
- Osman I
- Malhun, putri adipati Turki Anatolia[14] atau wazir (menteri) Kesultanan Seljuk[15] atau Syaikh Edebali
|
Berkuasa sampai wafat.[16]
|
3
|
Murad I Hüdavendigâr (penguasa) Maret 1362 – 15 Juni 1389
|
|
|
|
- Pemimpin Utsmaniyah pertama yang secara resmi menyandang gelar sultan, yakni sejak 1383
- Terbunuh di medan Pertempuran Kosovo pada 15 Juni 1389.[17]
|
4
|
Bayezid I Yıldırım (petir) Juni 1389 – 20 Juli 1402
|
|
|
|
- Tertangkap pada Pertempuran Ankara (de facto akhir masa pemerintahan);
- Meninggal di pengasingan Akşehir pada 8 Maret 1403.[18]
|
Perang Saudara[d] (20 Juli 1402 – 5 Juli 1413)
|
—
|
İsa Çelebi (tuan) Sultan Anatolia Barat: 1403 – 1405/1406
|
|
—
|
|
|
—
|
Süleyman Çelebi (tuan) Sultan Rumelia pertama: 20 Juli 1402 – 17 Februari 1411[19]
|
|
—
|
Bayezid I
|
|
—
|
Musa Çelebi (tuan) Sultan Rumelia kedua: 18 Februari 1411 – 5 Juli 1413[21]
|
|
—
|
Bayezid I
|
- Menyandang gelar Sultan Rumelia untuk bagian Eropa dari kesultanannya tersebut[22] pada 18 Februari 1411, tepat setelah kematian Süleyman Çelebi.
- Terbunuh pada 5 Juli 1413 oleh pasukan Mehmed Çelebi di Pertempuran Çamurlu Derbent dekat Samokov di Bulgaria.[23]
|
—
|
Mehmed Çelebi (tuan) Sultan Anatolia Timur: 1403–1406 Sultan Anatolia: 1406–1413
|
|
—
|
|
|
Masa Kebangkitan (5 Juli 1413 – 29 Mei 1453)
|
5
|
Mehmed I Kirişci (putra tuan) 5 Juli 1413 – 26 Mei 1421
|
|
|
|
- Menjadi Sultan Utsmaniyah tunggal setelah mengalahkan saudara-saudaranya
- Berkuasa sampai kematiannya.[24]
|
6
|
Murad II Koca (Agung) 26 Mei 1421 – Agustus 1444
|
|
|
- Mehmed I
- Emine, putri penguasa Dulkadir[25]
|
- Masa kekuasaan pertama
- Turun takhta pada 1444 untuk putranya, Mehmed II.[26]
|
7
|
Mehmed II Agustus 1444 – September 1446
|
|
|
- Murad II
- Hatice Halime Hüma[27]
|
- Masa kekuasaan pertama
- Menyerahkan takhta kepada ayahnya setelah pemberontakan Yanisari[26]
|
—
|
Murad II Koca (Agung) September 1446 – 3 Februari 1451
|
|
|
|
- Masa kekuasaan kedua;
- Dipaksa kembali bertakhta setelah terjadi pemberontakan Yanisari;[28]
- Berkuasa sampai mangkat[25]
|
Masa Keemasan (29 Mei 1453 – 11/12 September 1683)
|
—
|
Mehmed II Fatih (sang penakluk) Qayser-i Rûm (Kaisar Romawi) 3 Februari 1451 – 3 Mei 1481)
|
|
|
|
|
8
|
Bayezid II Veli (wali) 22 Mei 1481 – 24 April 1512)
|
|
|
|
- Dikenal karena menampung umat Yahudi dan Muslim yang diusir dari semenanjung Iberia oleh umat Katolik
- Turun takhta
- Meninggal dekat Didymoteicho pada 26 Mei 1512.[30]
|
9
|
Selim I Yavuz (tegas) 24 April 1512 – 22 September 1520)
|
|
|
|
- Dikenal akan perluasan wilayah kesultanan secara dramatis
- Menjadi khalifah setelah Wangsa Abbasiyah menyerahkan kedudukan tersebut pada 1517
- Berkuasa sampai wafat.[31]
|
10
|
Suleiman I Al Qanuni (pemberi hukum) Muhteşem (yang luar biasa/yang agung) 30 September 1520 – 6 September 1566
|
|
|
|
- Pemimpin Utsmaniyah yang berkuasa paling lama
- Di masanya, banyak yang menyebut bahwa Kesultanan Utsmaniyah berada di puncak kejayaannya
- Berkuasa sampai wafat.[32]
|
11
|
Selim II Sari (pirang) 29 September 1566 – 21 Desember 1574
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[33]
|
12
|
Murad III 22 Desember 1574 – 16 Januari 1595
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[34]
|
13
|
Mehmed III Adli (adil) 27 Januari 1595 – 20 atau 21 Desember 1603
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat;[35]
|
14
|
Ahmed I Bakhti (Keberuntungan) 21 Desember 1603 – 22 November 1617
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[36]
|
15
|
Mustafa I Deli (gila) 22 November 1617 – 26 Februari 1618
|
|
|
|
|
16
|
Osman II Genç (yang muda) 26 Februari 1618 – 19 Mei 1622
|
|
|
|
- Diturunkan melalui pemberontakan Yanisari pada 19 Mei 1622;
- Dibunuh pada 20 Mei 1622 oleh Wazir Agung Kara Davud Paşa[38]
|
—
|
Mustafa I Deli (gila) 19 Mei 1622 - 10 September 1623
|
|
|
|
- Masa kekuasaan kedua;
- Kembali bertakhta setelah pembunuhan keponakan laki-lakinya, Osman II;
- Diturunkan karena cacat mental dan dipenjara hingga meninggal di Istanbul pada tanggal 20 Januari 1639.[37]
|
17
|
Murad IV Ghazi (ksatria) 10 September 1623 - Februari 1640
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[39]
|
18
|
Ibrahim I Deli (gila) 9 Februari 1640 - 8 Agustus 1648
|
|
|
|
- Diturunkan pada 8 Agustus 1648 melaui kudeta yang dipimpin oleh Syaikhul-Islam;
- Dicekik mati di Istanbul pada 18 Agustus 1648[40] atas perintah Wazir Agung Mevlevî Mehmed Paşa
|
19
|
Mehmed IV Avci (pemburu) 8 Agustus 1648 - 8 November 1687
|
|
|
|
- Diturunkan pada 8 November 1687 setelah kekalahan Utsmaniyah di Pertempuran Mohács Kedua;
- Meninggal di Edirne pada 6 Januari 1693.[41]
|
Masa Stagnasi dan Reformasi (11/12 September 1683 – 20 Oktober 1827)
|
20
|
Suleiman II 8 November 1687 - 22 Juni 1691
|
|
|
- Ibrahim I
- Saliha Dil-aşub
|
- Berkuasa sampai wafat.[42]
|
21
|
Ahmed II Khan Ghazi (khan ksatria) 22 Juni 1691 - 6 Februari 1695
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[43]
|
22
|
Mustafa II Ghazi (ksatria) 6 Februari 1695 – 22 Agustus 1703
|
|
|
- Mehmed IV
- Emetullah Rabia Gülnûş
|
- Diturunkan pada 22 Agustus 1703 karena pemberontakan Yanisari yang dikenal sebagai Kejadian Edirne;
- Meninggal di Istanbul pada tanggal 8 Januari 1704.[44]
|
23
|
Ahmed III 22 Agustus 1703 – 1/2 Oktober 1730
|
|
|
- Mehmed IV
- Emetullah Rabia Gülnûş
|
- Diturunkan karena pemberontakan Yanisari yang dipimpin oleh Patrona Halil;
- Meninggal pada tanggal 1 Juli 1736.[45]
|
24
|
Mahmud I Ghazi (ksatria) Kambur (bungkuk) 2 Oktober 1730 – 13 Desember 1754
|
|
|
- Mustafa II
- Sâliha Sebkat-î
|
- Berkuasa sampai wafat.[46]
|
25
|
Osman III Sofu (saleh) 13 Desember 1754 – 29/30 Oktober 1757
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[47]
|
26
|
Mustafa III Yenilikçi (inovatif pertama) 30 Oktober 1757 – 21 Januari 1774
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[48]
|
27
|
Abd-ul-Hamid I 21 Januari 1774 – 6/7 April 1789
|
|
|
|
- Berkuasa sampai wafat.[49]
|
28
|
Selim III Bestekar (komposer) 7 April 1789 – 29 Mei 1807
|
|
|
|
- Diturunkan karena pemberontakan Yanisari yang dipimpin oleh Kabakçı Mustafa yang menentang reformasinya;
- Dibunuh oleh pembunuh misterius Istanbul pada 28 Juli 1808[50] atas perintah Sultan Mustafa IV.
|
29
|
Mustafa IV 29 Mei 1807 – 28 Juli 1808
|
|
|
|
- Diturunkan karena pemberontakan yang dipimpin oleh Alemdar Mustafa Pasya;
- Dieksekusi Istanbul pada 17 November 1808[51] atas perintah Sultan Mahmud II.
|
Masa Modernisasi (1827 – 24 Juli 1908)
|
30
|
Mahmud II Islahatçı (reformator) 28 Juli 1808 – 1 Juli 1839
|
|
|
|
- Membubarkan para Yanisari sebagai akibat dari "Insiden yang Menguntungkan" pada 1826;
- Berkuasa sampai wafat.[52]
|
31
|
Abd-ul-Mejid I Tanzimatçı (reformis kuat) 1 Juli 1839 – 25 Juni 1861
|
|
|
|
- Mengumumkan Perintah Kekaisaran "Hatt-i Sharif" dari Gülhane (Tanzimât Fermânı)]] yang meluncurkan periode reformasi dan reorganisasi Tanzimat pada tanggal 3 November 1839 atas usulan tokoh reformasi Wazir Agung Koca Mustafa Reşid Pasha (Great Mustafa Rashid Pasha);
- Menerima Islâhat Hatt-ı Hümayun (Maklumat Reformasi Kesultanan) (Islâhat Fermânı) pada tanggal 18 Februari 1856;
- Berkuasa sampai wafat.[53]
|
32
|
Abd-ul-Aziz I 25 Juni 1861 – 30 Mei 1876
|
|
|
|
- Diturunkan oleh menteri-menterinya;
- Ditemukan tewas (bunuh diri atau dibunuh) lima hari kemudian.[54]
|
33
|
Murad V 30 Mei 1876 – 31 Agustus 1876
|
|
|
|
- Diturunkan karena keinginannya untuk mereformasi kesultanan;
- Diperintahkan untuk tinggal di Istana Çırağan hingga ia meninggal pada 29 Agustus 1904.[55]
|
34
|
Abd-ul-Hamid II Ulu Han (khan yang luhur) 31 Agustus 1876 – 27 April 1909
|
|
|
|
- Pendirian Kekuasaan Konstitusional Pertama pada tanggal 23 November 1876 kemudian ditangguhkan pada 13 Februari 1878;
- Restorasi Kekuasaan Konstitusional Kedua pada tanggal 3 Juli 1908;
- Diturunkan setelah Insiden 31 Maret (pada 13 April 1909);
- Diasingkan di Istana Beylerbeyi hingga meninggal pada tanggal 10 Februari 1918.[56]
|
35
|
Mehmed V Reşad (pengikut jalan kebenaran) 27 April 1909 – 3 Juli 1918
|
|
|
|
- Berkuasa sebagai simbol belaka dengan kendali pemerintahan berada di tangan Tiga Pasya: Mehmed Talât, İsmail Enver, dan Ahmed Cemal (Djemal) sampai wafat.[57]
|
36
|
Mehmed VI Vahideddin (pemersatu agama (Islam)) 4 Juli 1918 – 1 November 1922
|
|
|
|
- Sultan Utsmaniyah terakhir;
- Kesultanan Utsmaniyah dihapuskan;
- Meninggalkan Istanbul pada 17 November 1922;
- Mati di pengasingan di Sanremo, Italia pada 16 Mei 1926.[58]
|
Kekhalifahan Republik (18 November 1922 – 3 Maret 1924)
|
—
|
Abd-ul-Mejid II 18 November 1922 - 3 Maret 1924
|
|
— [c]
|
- Abdul Aziz I
- Hayranıdil[59]
|
- Khalifah terakhir;
- Dipilih sebagai khalifah oleh "Majelis Nasional Besar Turki";
- Diasingkan setelah pembubaran lembaga kekhalifahan;[60]
- Meninggal di Paris, Prancis pada tanggal 23 Agustus 1944.[61]
|