Diderot dikenal sebagai penulis cerpen yang berdaya cipta tinggi, dialog dan novelis, pioner dalam kritik seni, dekat dengan para siswanya dalam pemikiran, peneliti yang canggih, seorang yang rajin, editor yang tekun, dan handal dalam biologi serta metafisika.[5] Denis Diderot dikenal akan karyanya yang terakhir ini yang merupakan prototipe ensiklopedia modern dan Philosophiques Pensees dalam tahun yang sama, 1746.[2] Percakapannya dengan matematikawan Jean le Rond d'Alembert yang terkenal itu kemudian ditulis.[3] Kemudian dari sini pula Diderot mendapatkan pekerjaan sampai tahun 1772.[3]
Riwayat Hidup
Ia lahir di Langres, Champagne, Prancis pada tahun 1713.[2] Ayahnya adalah seorang pengrajin dan pedagang alat potong yang kaya.[3] Diderot adalah seorang siswa yang cerdas di Kolese Yesuit.[3] Dia berangkat dari kota kelahirannya ke Paris dalam usia mudanya 19 tahun untuk belajar di College Harcourt.[5] Ia menjalani pendidikannya hingga lulus pada tahun 1732.
Setelah lulus dari College Harcourt, ia memilih untuk hidup secara bebas menurut kemauan dan keinginannya sendiri. Untuk mendukung kehidupannya yang dapat dikatakan sangat jauh dari mapan, ia melamar beberapa pekerjaan seperti penerjemahbahasa Inggris, mengajar, hingga menulis khotbah atau pidato.[5] Pada tahun 1747 dia bertemu banyak pemikir seperti Jean-Jacques Rousseau dan Grimm dan menjadi editor Ensiklopedia.[5]
Ia menjadi editor penyusun ensiklopedia yang pada awalnya merupakan usaha dari penerbit Le Breton untuk menyajikan kumpulan artikel ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan pada Abad ke-18. Penerbit Le Breton saat itu melihat kemampuan Diderot dalam menulis meskipun ia masih hidup seenaknya. Diderot menerima tugas tersebut dengan penuh semangat dan selama dua puluh tahun lebih ia mencurahkan seluruh perhatiannya untuk memimpin pekerjaan besar tersebut antara lain dalam menulis, mengoreksi tulisan, mengedit sejumlah besar artikel dan membesarkan hati rekan-rekan kerjanya.
Walaupun ia terkadang sering mengeluh capek, ia tetap merasa optimis karena ia merasa yakin terhadap kegunaan karya tersebut. Selain itu, ia mempunyai tujuan yang jauh lebih besar : membuat ensiklopedia yang ditujukan sebagai karya besar yang mengungkap kehebatan dan kemajuan pikiran manusia yang bebas dari prasangka. Untuk tujuan ini, ia mengerahkan sejumlah ilmuwan dan sastrawan untuk berpartisipasi dalam penyusunan ensiklopedia ini antara lain:
D'Alembert (matematikawan, anggota Académie des Sciences, juga menulis kata pengantar, artikel tentang Genève, matematika dan fisika)
Jaucourt (menulis artikel tentang sains, politik, dan sejarah)
Baron d'Holbach (menulis artikel tentang kimia dan mineralogi)
André Morellet (menulis artikel tentang teologi dan metafisika)
Pada tahun 1749 ketika Ensiklopedinya siap dicetak, dia mempersiapkan sebuah tulisan Surat pada yang buta.[3] Di dalam tulisan itu dia menanyakan eksistensi dari tujuan atau desain dalam universalitas.[3] Dikarenakan hal itu dia harus menikmati masa-masa tidak nyaman di dalam penjara, apalagi setelah dia diketahui sebagai seorang ateis.[3] Dari sini juga Diderot dikenal sebagai pemikir aliran materialisme.[3]
Tahun 1751 dia menerbitkan tulisannya dalam Surat untuk yang bisu dan tuli yang masih sama dengan sebelumnya dimana dia mengkritik tentang pelarian dari penderitaan.[3] Tahun 1754 tulisannya bertajuk Pensees sur l'interpretation de la nature terbit sebagai bukti dukungannya terhadap teori evolusi.[3]
Setelah Ensiklopedia yang diterbitkan tahun 1759, dia banyak menghasilkan karya-karya dengan berbagai genre, termasuk dalam hal dialog (seperti skenario) ataupun catatan-catatan tentang wawancara dengannya.[3] Hingga pada tahun 1782 tentang sebuah eulogi tentang kebaikan Stoa.[3]
Ia meninggal di Paris dan dimakamkan di Gereja Saint-Roch.[3] Enam tahun setelah Rousseau dan Voltaire yang mempunyai hubungan erat dalam abad pencerahan.[3]
Pemikiran
Pertama kali dia adalah pembela teisme, namun kemudian dia berubah aliran kepada panteisme.[2] Hal ini disebabkan karena pengalamannya dalam menganalisis atom-atom dan bahkan benda-benda non organik yang sangat sarat dengan perasaaan.[2] Selain itu, juga mengembangkan organisme.[2] Bagi dia, teleologi harus memberikan jalan untuk mendeskripsikan sains.[2]
Dari mana datangnya perasaan moral? Diderot memulai dari diri masing-masing orang, di mana dia berefleksi dalam dirinya sendiri, sebuah proses alamiah untuk menyetujui sikap-sikap tertentu, konsekuensi atasnya namun tidak melihat kualitas dari sisi alasan dan perasaan lain dari dirinya.[6] Inilah yang disebut insting.[6] Insting ini tidak berhubungan dengan organtubuh.[6] Ini adalah ranah "kejiwaan" itu sendiri sebagaimana kekuatan kita dalam menghakimi dan beralasan.[6] Alasan hanya sebuah bentuk kekuatan dari akhir pertimbangan dari persepsi atau kehendak.[6] Dengan perasaan manusia menikmati kebahagiaan, cinta itu sendiri tanpa alasan.[6] Alasan hanya salah satu petunjuk kepada beberapa arti; atau membandingkan dua akhir sebelumnya yang dipengaruhi oleh kekuatan lain yang muncul dengan spontan.[6]
Ensiklopedia
Kata Ensiklopedi berarti kesinambungan dari semua ilmu pengetahuan; tersusun dari bahasa Yunani dari εν yang artinya "di dalam" dan κύκλος artinya lingkaran serta "παιδεια" yang artinya instruksi, ilmu atau pengetahuan.[5] Jari Ensiklopedia adalah lingkaran atau kumpulan ilmu pengetahuan di dalamnya atau kumpulan yang di dalamnya berisi pengetahuan.[5] Tugas penyusun Ensiklopedi adalah mengumpulkan garis-garis besar ilmu pengetahuan yang ada di muka bumi secara umum, dan mewariskannya pada orang-orang yang hidup setelahnya sebagai peninggalan.[5] Tujuan utama adalah memberikan informasi pendidikan, memperbaiki generasi selanjutnya dengan warisan pikiran, atau mengabadikan sesuatu agar sesuatu yang pernah dipikirkan tidak hilang dalam etnis manusia.[5] Contoh yang paling nyata adalah pemberian nama-nama pada setiap spesies hewan maupun tumbuhan yang ada atau pernah ada di muka bumi.[5] Manusia juga memberikan nama marga agar dikenal oleh generasi selanjutnya.[5]
Diderot dianggap sebagai perangkum pemikiran orang-orang pada abad pencerahan dan sebelumnya.[5]
Menyusun Ensiklopedi bukan hal mudah, menyita lebih banyak konsentrasi dibanding menemukan sesuatu dalam kondisi yang kecut.[5] Dalam penyusunannya membutuhkan pengujian, debat, investigasi tanpa kecuali dan tanpa melibatkan perasaan seseorang.[5] Menyusun Ensiklopedia membutuhkan data di lapangan sehingga dapat memberikan isi (informasi) yang umum, yang tidak terkontaminasi oleh keperluan terselubung.[5] Dengan Ensiklopedia, Diderot mengharapkan masyarakat sadar akan kondisi bangsanya yang sedang kehilangan tujuannya.[5] Akhirnya, Ensiklopedia dapat menjadi sumber pemikiran yang bisa dipertanggungjawabkan isinya dari segi objektivitas.[5]
Kehidupan Pribadi
Diderot menikah secara diam-diam (tanpa persetujuan orang tua) dengan Anne-Toinette Champion. Akibat pernikahan ini, ia sempat dikurung di dalam Biara. Dari pernikahan ini, Ia mendapatkan anak-anak yang semuanya meninggal kecuali anak perempuannya, Angelique, yang hidup abadi dalam ingatannya dan menjadikannya sebagai ayah yang berbeda.[3]
Anderson, Wilda C. Diderot's Dream. Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1990.
App, Urs (2010). The Birth of Orientalism. Philadelphia: University of Pennsylvania Press, ISBN978-0812242614, pp. 133–187 on Diderot's role in the European discovery of Hinduism and Buddhism.
Clark, Andrew Herrick. Diderot's Part. Aldershot, Hampshire, England: Ashgate, 2008.
Caplan, Jay. Framed Narratives: Diderot's Genealogy of the Beholder. Manchester: Manchester UP, 1986.
Crocker, Lester G. (1974). Diderot's Chaotic Order: Approach to a Synthesis
Curran, Andrew S. (2019). Diderot and the Art of Thinking Freely
D'Antuono, Giuseppina. (2021) "Historiographical heritages: Denis Diderot and the men of the French Revolution." Diciottesimo Secolo 6 (2021): 161-168. online
De la Carrera, Rosalina. Success in Circuit Lies: Diderot's Communicational Practice. Stanford, CA: Stanford UP, 1991.
Fontenay, Elisabeth de, and Jacques Proust. Interpréter Diderot Aujourd'hui. Paris: Le Sycomore, 1984.
Furbank, P.N. (1992). Diderot: A Critical Biography. New York: A.A. Knopf,. ISBN0679414215.
Gregory Efrosini, Mary (2006). Diderot and the Metamorphosis of Species (Studies in Philosophy). New York: Routledge. ISBN0415955513.
Havens, George R. (1955) The Age of Ideas. New York: Holt ISBN0891976515.
Hayes, Julia Candler. The Representation of the Self in the Theater of La Chaussée, Diderot, and Sade. Ann Arbor, MI: University Microfilms International, 1982.
Hazard, Paul. European thought in the eighteenth century from Montesquieu to Lessing (1954). pp. 378–394
Kavanagh, Thomas. "The Vacant Mirror: A Study of Mimesis through Diderot's Jacques le Fataliste," in Studies on Voltaire and the Eighteenth Century 104 (1973).
Korolev, Serguei V. La Bibliothèque de Diderot: Vers une reconstitution. Ferney-Voltaire: Centre international d'etude du XVIIIe siecle, 2014. ISBN978-2845590939