Share to:

Dubai Investment Group

Berkas:Dubai Investment Group Logo.jpg
Dubai Investment Group

Dubai Investment Group (DIG) merupakan sebuah subsidiari dan perusahaan anggota Dubai Holding.

Perusahaan ini sebelumnya disebut The Investment Office hingga akhirnya diubah pada bulan Mei 2005 untuk mempererat kaitannya dengan Dubai. The Dubai Investment Group merupakan salah satu afiliasi finansial dan real estat dari Dubai Holding, yang didirikan pada Oktober 2004 untuk mengelola infrastruktur dan proyek kapital di Dubai.

Subsidiari Dubai Investment Group telah meliputi:

  • Dubai Financial - Pengambilan alih perusahaan pelayanan keuangan.
  • Dubai Industrial - Pengambilan alih perusahaan pembentukan industri.
  • Dubai Islamic Investment - Pengambilan alih investasi berbasis Islam dengan hukum syariah.
  • DIG Ventures - Aktivitas investasi di India, Asia Tenggara dan Timur Jauh.
  • DIG Capita - Aktivitas investasi di daerah-daerah MENA.
  • DIG Real Estate - Aktivitas investasi di sektor real estat dan keramahtamahan.

Dubai Investment Group berinvestasi terutama pada real estat dan bursa saham internasional, termasuk investasi di real estat AS. Perusahaan ini memegang portofolio 21,000 apartemen sewaan di negara bagian Amerika Serikat yaitu Texas, Florida, Georgia dan Arizona.[1]

Disamping itu, melalui salah satu subsidiarinya: Dubai FInancial, DIG mengoperasikan investasinya pada cabang agensi perjalanan Thomas Cook di India dan seluruh Timur Tengah.[2]

Bulan September 2005, Dubai Investment Group membeli Essex House, sebuah hotel mewah di Central Park South, New York, dari Goldman Sachs dan Prudential Real Estate. Hotel yang sebelumnya dikelola Westin itu sekarang dikelola oleh Jumeirah Group, sebuah jaringan hotel mewah yang memiliki hotel supermewah seperti Burj Al Arab.[3] Seperti DIG, Jumeirah Group juga merupakan perusahaan anggota Dubai Holding.

Bulan Mei 2006, Dubai Investment Group melalui Dubai Islamic Investment membeli 40% saham di Bank Islam, sebuah subsidiari BIMB Holdings Bhd. milik pemerintah Malaysia.[4] Bank Islam beroperasi dibawah hukum Syariah, yang melarang investasi yang mendatangkan keuntungan dari alkohol, tembakau, babi, perjudian atau senjata.

Referensi

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya