Garuda TV Bali (sebelumnya bernama Top TV Bali) merupakan salah satu TV lokal di Bali yang memiliki IPP, diharapkan bisa jadi lembaga penyiaran yang mengangkat konten lokal dan kearifan budaya Bali, sehingga akan terjadi diversity of content (keberagaman isi siaran) dan diversity of ownership (keberagaman kepemilikan)[1]
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali mengunjungi dan berdiskusi dengan manajemen Garuda TV di jalan HR. Harsono, Ragunan, Jakarta. Garuda TV merupakan TV terbaru yang on di siaran TV Digital Bali berkolaborasi dengan Top TV Bali. Dengan demikian, semua TV lokal yang homebase-nya di Bali semua sudah migrasi atau pindah ke TV Digital sesuai dengan program negara yakni ASO, atau peralihan dari TV analog ke TV Digital.
Ketua KPID Bali Agus Astapa didampingi Komisioner Widiana Kepakisan berharap, dengan telah on nya Top TV Bali di muka TVRI Bali, diharapkan masyarakat Bali akan makin banyak mendapatkan siaran dengan konten yang makin beragam. Dengan demikian, saat ini ada 30 channel siaran di TV digital wilayah Denpasar sebelum Bali menuju ASO atau dimatikannya TV analog pada 31 Maret 2023. Bagi KPID Bali yang terpenting adalah kehadiran Garuda TV yang berkolaborasi dengan Top TV Bali ini, akan makin mampu mengangkat kearifan lokal Bali dalam konten lokalnya dengan pelibatan SDM lokal terutama para conten creator di Bali. Hal ini merupakan peluang besar bagi conten creator di Bali untuk mengembangkan kreatifitas melalui layar TV. [butuh rujukan]
Rujukan
Pranala luar
|
---|
Meliputi seluruh kota dan kabupaten di Bali. Stasiun disusun menurut kanal UHF. Nama diawali dari nama stasiun diikuti dengan jaringan induknya, bila ada. Nama stasiun digital mengikuti nama stasiun analog, bila ada. |
Stasiun digital | 30 | |
---|
36 | |
---|
39 |
- Nusantara TV Bali (Nusantara TV)
- Bhineka TV
- Harum TV
- Gold TV
|
---|
42 | |
---|
|
---|
|