Share to:

Jari-jari Matahari

Konversi satuan jari-jari Matahari
1 R = Satuan
6,95700×108 meter
695.700 kilometer
0,00465047 satuan astronomi
432.288 mil
7,35355×10−8 tahun cahaya
2,25461×10−8 parsec
2,32061 detik cahaya

Jari-jari Matahari adalah satuan jarak yang digunakan untuk menyatakan ukuran bintang dalam astronomi yang relatif terhadap Matahari. Jari-jari Matahari biasanya didefinisikan sebagai jari-jari dari pusat ke lapisan terluar fotosfer Matahari di mana kedalaman optisnya sama dengan :

695.700 kilometer (432.300 mil) diperkirakan setara dengan 10 kali panjang jari-jari rata-rata Jupiter, sekitar 109 kali panjang jari-jari Bumi, dan satuan astronomi, yaitu jarak dari Matahari ke Bumi. Jari-jari Matahari memiliki sedikit perbedaan ukuran pada bagian kutub dibandingkan dengan bagian ekuator, yang disebabkan oleh rotasi Matahari, yang menghasilkan kepepatan sebesar 10 bagian per juta.[1]

Pengukuran

Evolusi luminositas, jari-jari dan suhu efektif Matahari dibandingkan dengan Matahari saat ini. Menurut Ribas (2009) [2]

Wahana antariksa nirawak SOHO digunakan untuk mengukur jari-jari Matahari dengan cara menghitung waktu transit Merkurius di permukaan Matahari pada tahun 2003 hingga 2006. Hasilnya adalah jari-jari yang terukur sebesar 696.342 ± 65 kilometer (432.687 ± 40 mil).[3]

Haberreiter, Schmutz & Kosovichev (2008)[4] menetapkan jari-jari yang sesuai dengan fotosfer Matahari menjadi 695.660 ± 140 kilometer (432.263 ± 87 mil). Nilai baru tersebut konsisten dengan perkiraan helioseismik, di mana studi yang sama menunjukkan bahwa perkiraan sebelumnya yang menggunakan metode titik infleksi telah ditaksir terlalu tinggi sekitar 300 km (190 mi).

Jari-jari Matahari nominal

Pada tahun 2015, Persatuan Astronomi Internasional mengeluarkan Resolusi B3, yang menetapkan sekumpulan konstanta konversi nominal untuk bidang ilmu astronomi bintang dan planet. Resolusi B3 mendefinisikan jari-jari Matahari nominal (simbol ) adalah sama dengan 695.700.[5] Nilai nominal tersebut ditetapkan sebagai bantuan bagi para astronom untuk menghindari kebingungan saat mengukur jari-jari bintang dalam satuan jari-jari Matahari, meskipun pengamatan luar angkasa di masa depan kemungkinan besar akan memperbaiki nilai ukur jari-jari fotosfer Matahari yang sebenarnya (yang saat ini[6] hanya diketahui memiliki keakuratan sekitar ±100–200).

Contoh

Jari-jari Matahari sebagai satuan yang umum digunakan saat menjabarkan tentang wahana antariksa yang bergerak mendekati Matahari. Dua pesawat ruang angkasa di tahun 2010-an meliputi:

Lihat juga

Referensi

  1. ^ NASA RHESSI oblateness measurements 2012
  2. ^ Ribas, Ignasi (August 2009). "The Sun and Stars as the Primary Energy Input in Planetary Atmospheres" (PDF). Proceedings of the International Astronomical Union. 5 (S264 [Solar and Stellar Variability: Impact on Earth and Planets]): 3–18. arXiv:0911.4872alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2010IAUS..264....3R. doi:10.1017/S1743921309992298. 
  3. ^ Emilio, Marcelo; Kuhn, Jeff R.; Bush, Rock I.; Scholl, Isabelle F. (2012), "Measuring the Solar Radius from Space during the 2003 and 2006 Mercury Transits", The Astrophysical Journal, 750 (2): 135, arXiv:1203.4898alt=Dapat diakses gratis, Bibcode:2012ApJ...750..135E, doi:10.1088/0004-637X/750/2/135 
  4. ^ Haberreiter, M; Schmutz, W; Kosovichev, A.G. (2008), "Solving the Discrepancy between the Seismic and Photospheric Solar Radius", Astrophysical Journal, 675 (1): L53–L56, arXiv:0711.2392alt=Dapat diakses gratis, Bibcode:2008ApJ...675L..53H, doi:10.1086/529492 
  5. ^ Mamajek, E.E.; Prsa, A.; Torres, G.; et, al. (2015), IAU 2015 Resolution B3 on Recommended Nominal Conversion Constants for Selected Solar and Planetary Properties, arXiv:1510.07674alt=Dapat diakses gratis, Bibcode:2015arXiv151007674M 
  6. ^ Meftah, M; Corbard, T; Hauchecorne, A.; Morand, F.; Ikhlef, R.; Chauvineau, B.; Renaud, C.; Sarkissian, A.; Damé, L. (2018), "Solar radius determined from PICARD/SODISM observationsand extremely weak wavelength dependence in the visibleand the near-infrared", Astronomy & Astrophysics, 616: A64, Bibcode:2018A&A...616A..64M, doi:10.1051/0004-6361/201732159 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya