Berdasarkan pidatonya, Honcharuk sebagai Perdana Menteri yang baru terpilih menyatakan bahwa di tahun-tahun mendatang, setiap hryvnia akan digunakan untuk menyelesaikan hutang yang dimiliki Ukraina.[2] Perdana Menteri menganggap bahwa indikator utama terhadap daya tarik bisnis harus mendapatkan akses ke sumber daya yang lebih murah.[2] Honcharuk berjanji untuk mengendalikan nama baik dan citra Ukraina.[2] Pada saat Honcharuk terangkat sebagai Perdana Menteri, sebanyak 10 juta orang Ukraina hidup di bawah garis kemiskinan dan korupsi di Ukraina terus berkembang.[2]
Pemimpin dari Fraksi Batkivshchyna, Yulia Tymoshenko menyatakan kepada wartawan pada tanggal 29 Agustus 2019 bahwa meskipun fraksi partainya tidak mendukung penunjukan Honcharuk sebagai Perdana Menteri Ukraina, fraksi partainya akan berupaya mendukung pemerintah dan tidak akan duduk di bangku oposisi. Kurang dari tiga bulan kemudian, fraksi partai bergerak ke bangku oposisi akibat ketidaksetujuannya dengan rencana pemerintah untuk menghapus moratorium penjualan tanah pertanian yang sudah berlangsung lama.[3]
Fraksi Holos tidak mendukung penunjukan Honcharuk sebagai Perdana Menteri karena tidak adanya pemberitahuan tentang komposisi pemerintahannya.[2]
Kejatuhan
Pada awal tahun 2020, media di Ukraina melaporkan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky telah kehilangan kepercayaan kepada Perdana Menteri Oleksiy Honcharuk karena lambatnya kabinet pemerintahannya dalam melakukan reformasi.[4] Media di Ukraina memperkirakan kurangnya kepercayaan Presiden Zelensky akan memuncak dalam pemungutan suara di Verkhovna Rada (parlemen Ukraina) pada tanggal 4 Maret 2020 saat Presiden Zelensky akan mengusulkan perubahan besar-besaran kepada pemerintah, termasuk penunjukan perdana menteri baru.[5][6]
Pada tanggal 3 Maret 2020, Perdana Menteri Honcharuk mengajukan pengunduran dirinya dan menurut peraturan perundang-undangan di Ukraina, pengunduran diri Perdana Menteri Honcharuk menandakan berakhirnya Kabinet Honcharuk.[7] Dalam pidatonya sebelum pemungutan suara untuk memberhentikan Perdana Menteri Honcharuk, Presiden Zelensky mengucapkan terima kasih atas kinerja Honcharuk, dan juga menyalahkan kabinet pemerintahnya atas kebijakan ekonomi yang tidak efisien, menurunnya produksi industri dan pendapatan bea cukai, dan menuduh Kabinet Honcharuk memiliki komunikasi yang buruk dengan otoritas daerah dan publik, serta gagal dalam mempersiapkan reformasi yang lebih lanjut.[8] Sehari setelahnya, Kabinet Honcharuk digantikan oleh Kabinet Shmyhal.[8][9]
Komposisi
Komposisi dari Kabinet Honcharuk terdiri atas 17 menteri dari yang sebelumnya terdapat 25 menteri dan terdapat 15 kementerian yang dahulunya terdapat 19 kementerian.[10]
^Fedorov adalah anggota parlemen dan kabinet Ukraina non-partisan.[11]
^Maliuska adalah anggota parlemen dan kabinet Ukraina non-partisan.[12]
^Novosad adalah anggota parlemen dan kabinet Ukraina non-partisan.[13]
^Orzhel adalah anggota parlemen dan kabinet Ukraina non-partisan.[14]
^Krykliy adalah anggota parlemen dan kabinet Ukraina non-partisan.[15]
^Babak adalah mantan anggota Partai Samopomich. Namun pada tahun 2019, Babak mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dari Sluha Narodu dan kemudian terpilih menjadi anggota parlemen dan masuk ke dalam anggota kabinet.[16]