Krusifiks (crucifix; dari frasa Latincruci fixus, artinya "yang tergantung di salib") adalah sebuah citra Yesus di kayu salib, berbeda dengan sebuah salib kosong. Representasi dari Yesus itu sendiri di kayu salib disebut sebagai korpus (bahasa Latin: corpus; "tubuh").[1][2]
Krusifiks-krusifiks Barat biasanya memuat korpus tiga dimensi, namun dalam Ortodoksi Timur tubuh Kristus umumnya dilukis dengan cat di kayu salib tersebut, atau dalam relief rendah. Dapat dikatakan bahwa sebuah krusifiks seharusnya berupa salib tiga dimensi, tetapi perbedaan ini tidak selalu diperhatikan atau tidak terlalu penting. Keseluruhan lukisan Penyaliban Yesus mencakup suatu latar lanskap dan sosok lainnya yang bukan krusifiks juga.
Krusifiks besar yang tergantung tinggi di poros tengah interior gereja dalam bahasa Inggris Lama disebut rood. Pada Abad Pertengahan Akhir hal ini merupakan suatu ciri yang nyaris universal dalam semua gereja Barat, tetapi sekarang sangat jarang ada. Gereja Katolik Roma yang modern sering kali memiliki sebuah krusifiks pada dinding di belakang altar; untuk perayaan Misa, Ritus Roma dalam Gereja Katolik mensyaratkan bahwa, "hendaknya ada sebuah salib dengan sosok Kristus tersalib yang dipajang pada altar atau di dekatnya."[6]