Kumpulan pers (atau kumpulan berita dan kumpulan media, bahasa Inggris: press pool) adalah pengaturan di mana sekelompok wartawan dari berbagai media massa menggabungkan sumber daya mereka dalam pengumpulan suatu berita. Umpan kumpulan berita (bahasa Inggris: pool feed) ini kemudian didistribusikan ke anggota kumpulan pers untuk disunting atau digunakan kembali sesuai kebutuhan. Bagi wartawan media cetak, laporan terkumpul (bahasa Inggris: pool report) tertulis dibagikan kepada semua anggota media massa. Di Amerika Serikat, juga terdapat istilah pool spray, yakni kesempatan bagi sekumpulan wartawan untuk mengambil gambar secara singkat, misalnya setelah sebuah rapat dilaksanakan di Gedung Putih.[1]
Pertimbangan
Ruang sempit
Metode kumpulan pers terkadang diperlukan karena sifat acara berita yang diliput. Misalnya, hakim sering kali hanya mengizinkan satu kamera siaran di ruang sidang selama proses persidangan.[2][3][4] Dengan demikian, beberapa penyiar yang tertarik akan memilih salah satu di antaranya untuk menyediakan "kamera terkumpul" (bahasa Inggris: pool camera) di hari tersebut, dengan meyakinkan bahwa rekaman tersebut setuju untuk dibagikan dengan penyiar lainnya.
Penghematan pengeluaran
Liputan terkumpul juga dapat menghemat biaya selama meliput acara yang hanya sesekali "menjadi berita". Sebagai contoh, beberapa perusahaan media besar Indonesia bergantung pada TVRI dan RRI untuk penayangan pengumuman hasil sidang isbat penetapan datangnya bulan Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha.[5][6] Karena "liputan" acara semacam itu hanya terdiri dari mengarahkan kamera ke seseorang yang mengumumkan hasil sidang di lokasi, umpan kumpulan berita adalah cara praktis untuk memastikan berita tersebut akan tersedia sesuai kebutuhan tanpa perlu menerjunkan wartawan.
Kumpulan pers berbeda dengan penyedia umpan (bahasa Inggris: host feed) yang ditunjuk untuk menayangkan suatu peristiwa. Saat liputan terkumpul selalu ditangani oleh media massa, penyedia umpan disediakan oleh pihak ketiga (biasanya organisasi yang diliput). Misalnya, beberapa rapat yang digelar DPR RI ditayangkan ke publik melalui TVR Parlemen dan ikut direlai oleh banyak media massa. Dalam keadaan seperti itu, perusahaan media memiliki tiga pilihan: menerima gambar dari pengumpan apa adanya, mengandalkan umpan tidak resmi yang mungkin tidak sah atau ilegal, atau tidak memiliki gambar tersebut sama sekali.
Referensi
^Crowley, Stephen (2009-01-30). "The White House Spray". The Caucus (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-17.