Leang Sumpang Bita atau Gua Sumpang Bita adalah situs arkeologi berupa gua prasejarah yang terletak di dalam kawasan kompleks Taman Prasejarah Sumpang Bita, gugusan bukit Bulu Bita, Cagar Alam Bulusaraung, Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Secara administratif, gua ini terletak di wilayah Kampung Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia. Gua ini termasuk ke dalam gua kekar lembaran dengan lorong gua yang horizontal dan luas. Stalaktit dan stalagmit terlihat sangat sedikit. Pilar hanya terlihat pada mulut gua. Mulut gua menghadap ke arah timur laut (55°) dan memiliki lebar 12,77 meter dengan kedalaman gua 31,79 meter. Gua ini memiliki 3 ruangan, dimana ruangan I berukuran panjang 25 meter, lebar 9 meter dan tinggi langit-langit 5 meter. Ruangan II berukuran panjang 16 meter, lebar 7,5 meter dan tinggi langit-langit 3 meter. Ruangan III berukuran panjang 6 meter, lebar 3 meter dan tinggi langit-langit 2,5 meter. Permukaan lantai gua cenderung datar dengan lebar 15 meter. Intensitas cahaya di ruang gua relatif terang. Sementara sirkulasi udara cukup baik. Pada bagian dinding gua yang menjadi tempat lukisan dinding dipasangi pagar pembatas agar pengunjung tidak menyentuh langsung lukisan. Di dalam gua terdapat dua lorong yang tidak terlalu panjang. Tinggalan arkeologi yang ditemukan berupa lukisan dinding, artefak batu, cangkang moluska, fragmen gerabah, serta fragmen tulang dan gigi. Lukisan dinding berbentuk cap tangan dalam berbagai ukuran, cap kaki anak-anak, gambar menyerupai babirusa dalam berbagai ukuran serta sebuah lukisan menyerupai perahu. Keseluruhan lukisan tersebut berwarna merah dan sebagian besar ditemukan pada dinding sisi kiri gua. Sementara temuan seperti artefak batu ditemukan tersebar di permukaan lantai gua. Cangkang moluska yang ditemukan berasal dari klas gastropoda dan pelecypoda, tersebar dilantai hingga pelataran gua. Fragmen gerabah juga ditemukan tersebar di lantai dan pelataran gua. Fragmen tulang dan gigi ditemukan dalam kondisi tersebar dengan frekuensi yang sedikit.[2][3][1]
Upaya pelestarian
Dalam rangka pelestarian situs Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX/Sulselra pada tahun 1982 waktu itu masih bernama Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulselra telah melakukan pendataan situs di Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dari hasil pendataan terungkap temuan arkeologis berupa lukisan dinding gua, cangkang moluska, fragmen gerabah polos, dan berhias serta fragmen tulang dan gigi manusia. Hasil pendataan ini ditindaklanjuti dengan kegiatan ekskavasi penyelamatan pada tahun 1984, kegiatan ini melibatkan mahasiswa Jurusan Arkeologi Universitas Hasanuddin. Kegiatan lainnya berupa studi konservasi pada tahun 1985 dan dilanjutkan pada tahun 1986. Situs ini telah menarik minat beberapa mahasiswa jurusan Arkeologi Unhas sebagai obyek penelitian untuk penulisan skripsi. Guna memberikan kenyamanan bagi para pengunjung maka lokasi ini telah ditata sedemikian rupa dengan penataan lingkungan dan taman serta telah disediakan beberapa fasilitas umum berupa ruang informasi, toilet serta tangga dari semen yang memudahkan pengunjung untuk mencapai kedua gua tersebut.[4]
Referensi