Luge (pengucapan bahasa Inggris: [luːʒ]) atau selincir adalah kereta salju untuk satu atau dua orang yang dinaiki dengan posisi telentang, kedua belah kaki berada di depan. Kereta dikemudikan dengan menekan bagian alas luncur dengan betis atau sedikit menekan sandaran dengan tubuh bagian atas dan bahu. Luge adalah juga nama cabang olahraga balap kereta salju tipe luge. Cabang olahraga ini dilombakan dalam Olimpiade Musim Dingin, untuk nomor tunggal putra, tunggal putri, dan 2 orang (putra/putri atau campuran). Kedua belah tangan atlet berpegangan pada pegangan di sisi kiri dan kanan badan kereta luncur. Panjang sirkuit di atas 1000 m (putra) atau 750 m (putri) dengan kecepatan hingga 135 km/jam.[1]
Istilah luge pertama kali dicatat dalam buku tahun 1905. Dalam bahasa Prancis dialek Savoy/Swiss, luge berarti kereta luncur salju ukuran kecil, kemungkinan asalnya dari bahasa Gaulia, dan memiliki akar kata yang sama dengan sled dalam bahasa Inggris.[2]
Perlombaan luge dilakukan di trek artifisial dan trek alami, dan masing-masing memiliki peraturan yang berbeda. Menurut peraturan trek artifisial, berat minimum luge tipe 1 orang adalah 21 kg, berat maksimum 25 kg. Berat tipe luge 2 orang minimum 25 kg maksimum 30 kg. Tidak ada batasan berat badan atlet. Besi pemberat yang dibolehkan untuk dibawa oleh atlet putra maksimum 13 kg, dan atlet putri maksimum 10 kg.[3]
Sejarah
Luge, skeleton dan bobsled sama-sama berkembang dari kota spa St. Moritz di Swiss pada pertengahan hingga akhir abad ke-19. Perkembangan ketiga cabang olahraga ini terjadi setelah pengusaha hotel Caspar Badrutt sukses mendatangkan wisatawan ke St. Moritz. Konsep resor musim dingin yang dijualnya menawarkan hotel, makanan dan kegiatan olahraga. Wisatawan Inggris di St. Moritz yang berjiwa petualang, menaiki kereta luncur salju yang biasa dimainkan anak-anak. Tak lama kemudian, kereta luncur mulai dipakai untuk balapan di jalan-jalan dan lorong-lorong desa hingga terjadi tabrakan dengan para pejalan kaki. Kecelakaan menyebabkan para tamu di St. Moritz mencari-cari cara mengendalikan kereta luncur, dan tercipta tiga cabang olahraga baru: skeleton (orang naik dalam keadaan telungkup, kepala berada di depan), luge (orang naik dalam keadaan telungkup, kaki berada di depan), dan bobsled berawak dua atau empat orang.
Demi keselamatan pejalan kaki, Badrutt membangun sirkuit khusus untuk kegiatan olahraga baru para tamu. Lebar trek dibuat sempit, dan merupakan trek "setengah pipa" pertama di dunia. Lintasan yang selesai sekitar tahun 1870 ini masih digunakan hingga sekarang. Di trek yang dibuatnya telah diselenggarakan Olimpiade Musim Dingin sebanyak dua kali, dan merupakan salah satu dari beberapa trek alami yang tidak bergantung pada mesin pendingin. Keberhasilan itu akhirnya membuat Badrutt mampu membangun Palace Hotel dan mempertahankan kepopuleran Hotel Krup.
Kompetisi luge tingkat dunia yang pertama diadakan pada tahun 1883 di Swiss. Pada tahun 1913, Federasi Olahraga Kereta Salju Internasional (Internationale Schlittensportverband) didirikan di Dresden, Jerman. Badan tersebut mengatur cabang olahraga luge hingga diserap ke dalam Federasi Internasional Bobsleigh dan Toboggan (FIBT) pada tahun 1835. Setelah luge diputuskan sebagai pengganti skeleton di Olimpiade Musim Dingin, Kejuaraan Dunia Luge yang pertama diadakan di Oslo, Norwegia pada tahun 1955. Federasi Luge Internasional (FIL) didirikan dua tahun kemudian pada tahun 1957.
Luge mulai dijadikan cabang olahraga Olimpiade pada Olimpiade Musim Dingin 1964 di Innsbruck, Austria. Cabang olahraga ini telah dua kali memakan korban tewas di Olimpiade. Keduanya tewas ketika sedang latihan. Korban tewas pertama adalah Kazimierz Kay-Skrzypeski,[4] atlet putra dari Inggris pada Olimpiade Musim Dingin 1964. Korban tewas kedua adalah Nodar Kumaritashvili,[5] atlet putra dari Georgia pada Olimpiade Musim Dingin 2010. Beberapa jam setelah insiden, Federasi Luge Internasional menyimpulkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pengemudi dan bukan kesalahan trek. Meskipun demikian, penambahan dinding pengaman dilakukan sebelum trek dibuka kembali.[6]
Referensi
Pranala luar