K.H. Maimun Zubair (kadang ditulis menggunakan ejaan lama Maimoen Zoebair), atau akrab dipanggil Mbah Moen (28 Oktober 1928 – 6 Agustus 2019),[2] adalah seorang ulama[3] sekaligus politikus Indonesia. Ia merupakan pengasuh tertinggi Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga kematiannya.[4] Ia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya. Ia pernah menjadi anggota MPR RI mewakili Jawa Tengah selama tiga periode.[5][6][7]
Kematian
Mbah Moen meninggal dunia setelah melaksanakan salat Subuh, pada tanggal 6 Agustus 2019 pukul 04.30 waktu setempat di Rumah Sakit An-Nur Mekkah. Tidak ada gejala beliau sakit karena malam sebelumnya ia menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Dr. Agus Maftuh Abegebriel.[8][9]
Mbah Moen dimakamkan pada tanggal yang sama, di Ma'la, Mekkah.[10] Lokasi makamnya berdekatan dengan makam gurunya, Alawi al-Maliki al-Hasani dan makam istri nabi Islam Muhammad, Khadijah.
Referensi
Pranala luar
|
---|
Abad ke-3 H | |
---|
Abad ke-4 H | |
---|
Abad ke-5 H | |
---|
Abad ke-6 H | |
---|
Abad ke-7 H | |
---|
Abad ke-8 H | |
---|
Abad ke-9 H | |
---|
Abad ke-10 H | |
---|
Abad ke-11 H | |
---|
Abad ke-12 H | |
---|
Abad ke-13 H | |
---|
Abad ke-14 H | |
---|
Abad ke-15 H | |
---|
Cetak tebal adalah yang sangat terkemuka di zamannya, metode penentuan abad seorang ulama dengan tahun kematiannya, Lihat Panduan Penggunaan |