Share to:

Markus 1

Markus 1
Permulaan Injil Markus pada Codex Boreelianus (abad ke-9/ke-10).
KitabInjil Markus
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
2
pasal 2

Markus 1 (disingkat Mrk 1 atau Mr 1) adalah pasal pertama dari Injil Markus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, yang diyakini ditulis menurut catatan Markus berdasarkan kesaksian Simon Petrus, salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[1] Catatan Injil ini tidak dimulai dengan silsilah keluarga Yesus Kristus, karena langsung diawali dengan pernyataan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.[2] Pasal ini mencatat sejak baptisan Yesus Kristus oleh Yohanes Pembaptis, yang rupanya merupakan standar pengabaran Injil oleh Simon Petrus sebagaimana yang dapat dibaca di Kisah Para Rasul pasal 10 pada waktu berbicara di rumah Kornelius, kemudian diteruskan dengan pemanggilan murid-murid pertama -Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes - serta pemberitaan Kabar Baik, penyembuhan ibu mertua Petrus, pengusiran setan dan penyembuhan seorang penderita kusta.[3][4]

Teks

Permulaan Injil Markus (Book of Durrow, abad ke-7), disimpan di Trinity College Dublin

Waktu

Menurut catatan Injil Lukas pasal 3 yang paralel dengan pasal ini, Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya pada tahun ke-15 dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,[5] pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar.[6] (~ tahun 29 M)

Struktur

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. (TB)[2]

Ayat 1 bahasa Yunani

Textus Receptus

αρχη του ευαγγελιου ιησου χριστου υιου του θεου

Transliterasi:

arkhē tou euangeliou iēsou christou uiou tou theou

Ayat 1 catatan

  • Ayat pembuka Injil Markus ini langsung menyatakan dari awal apa yang diyakini oleh penulisnya. Isi Injil itu sendiri, mengenai kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, adalah setelah pengantar (superscription, "superskripsi") ini.[7][8] Robert Miller menerjemahkannya sebagai "Berita baik mengenai Yesus Yang Diurapi"[9] atas dasar χριστου yang berarti "yang diurapi" dan frasa υιου του θεου yang tidak ada pada beberapa naskah kuno.[10]
  • "Inilah permulaan": diterjemahkan dari satu kata Yunani: αρχη arkhē "permulaan; awal mula"; memulai satu rangkaian pernyataan yang berakhir pada pembaptisan Yesus (Mark 1:11), yang dapat diringkas: "Awal Injil Yesus...seperti nubuat para nabi...adalah kemunculan Yohanes...yang kemudian membaptis Yesus..."[7][8][11] Kata "permulaan" dapat merujuk kepada permulaan kitab, atau pengantar kepada ayat berikutnya,[12] atau permulaan kisah tentang Yesus, karena Injil Markus hanya mulai menyampaikan mengenai kehidupan Yesus, bukan menuliskan seluruh biografi-Nya.[13]
  • "Injil" diterjemahkan dari Εὐαγγέλιον, Euaggelion ("Kabar baik"; bahasa Inggris: Good news atau Gospel). Istilah "kabar baik" dapat merujuk kepada kabar atau berita mengenai Yesus atau dari Yesus atau Yesus sebagai kabar baik atau kombinasi dari semuanya ini.[14] Kata ini dalam LXX hanya muncul dalam bentuk jamak, dan mungkin hanya dalam makna klasik "suatu hadiah untuk kabar baik" (a reward for good tidings) (2 Samuel 4:10, 2 Samuel 18:20, 2 Samuel 18:22, 2 Samuel 18:25–27, 2 Raja-raja 7:9); dalam Perjanjian Baru (PB) sejak awal merujuk kepada berita baik Mesianik (Markus 1:1, Markus 1:14), mungkin menurunkan makna baru ini dari penggunaan εὐαγγέλίζεσθαι dalam Yesaya 40:9, Yesaya 52:7, Yesaya 60:6, Yesaya 61:1.[15]
  • "Kristus": dialihaksarakan dari kata Yunani: χριστου, khristou, artinya "yang diurapi". Dengan menyatakan sebagai "Yang Diurapi", Injil Markus menyatakan Yesus sebagai Mesias, pewaris tahta Raja Daud; Injil Markus selalu menggunakan kata "Kristus" yang diturunkan dari terjemahan bahasa Yunani, tidak pernah menggunakan kata Μεσσίας, Messias, yang merupakan alih aksara kata aslinya dalam bahasa Aram.
  • "Anak Allah": dapat dilihat sebagai sinonim seorang "Mesias" secara politik, dalam hal Raja orang Yahudi, juga dapat dipandang sebagai pernyataan keilahian,[16] sebagaimana dalam frasa "Allah Putra". Hanya musuh-musuh roh jahat yang memanggil Yesus demikian sampai kemudian diucapkan oleh kepala pasukan dalam Markus 15:39.

Ayat 2

Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;" (TB)[17]
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. (TB)[20]

Ayat 3

"Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya" (TB)[21]

Ini merupakan kutipan dari Kitab Nabi Yesaya 40:3, yang dikutip oleh semua Kitab Injil, yaitu empat Injil Kanonik; pada tiga Injil yang lain: Injil Matius pasal 3:3, Lukas pasal 3:4-6 dan Yohanes pasal 1:23.[22]

Ayat 4

Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." (TB)[23]
  • "Bertobatlah": Makna dasar dari pertobatan (Yunani metanoeo) adalah "berbalik". Yang dimaksudkan adalah berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Kristus, dan melalui Dia kepada Allah (Yoh 14:1,6; Kis 8:22; 26:18; 1Pet 2:25).
    • 1) Keputusan untuk berbalik dari dosa kepada keselamatan di dalam Kristus menyangkut hal menerima Kristus bukan hanya sebagai Juruselamat dari hukuman dosa, tetapi juga sebagai Tuhan atas kehidupan orang itu. Jadi, pertobatan meliputi pergantian penguasa—dari kekuasaan Iblis (Efesus 2:2) kepada kekuasaan Kristus dan Firman-Nya (Kisah 26:18}).
    • 2) Pertobatan merupakan keputusan yang sukarela pada pihak orang berdosa, yang dimungkinkan oleh kasih karunia yang memberi kemampuan kepada mereka untuk melakukannya ketika mereka mendengar dan percaya kepada Injil (Kisah 11:21).
    • 3) Definisi iman yang menyelamatkan sebagai "sekadar percaya" kepada Kristus sebagai Juruselamat sama sekali tidak memadai apabila dihadapkan dengan tuntutan Kristus untuk bertobat. Menjelaskan iman yang menyelamatkan dalam suatu cara yang tidak mengharuskan seseorang meninggalkan dosa adalah memutarbalikkan secara membahayakan ajaran Alkitab tentang penebusan. Iman yang menyertakan pertobatan adalah syarat untuk memperoleh keselamatan (bandingkan Markus 1:15; Lukas 13:3,5; Kisah 2:38; 3:19; 11:21).
    • 4) Pertobatan merupakan pesan pokok para nabi Perjanjian Lama (Yer 7:3; Yeh 18:30; Yoel 2:12–14; Mal 3:7), Yohanes Pembaptis (Matius 3:2), Yesus Kristus (Matius 4:17; 18:3; Lukas 5:32) dan orang Kristen PB (Kisah 2:38; 8:22; 11:18; 2Pet 3:9). Pemberitaan pertobatan harus senantiasa mendampingi berita Injil (Lukas 24:47).[24]
Markus 1:5-6 dari edisi facsimile Codex Basilensis (abad ke-8).

Ayat 6

Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. (TB)[25]

Ayat 8

[Yohanes Pembaptis berkata:] "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." (TB)[26]
  • Referensi silang: Matius 3:11, Lukas 3:16, Yohanes 1:33
  • "Membaptis kamu dengan Roh Kudus": Yohanes Pembaptis adalah orang pertama yang menyampaikan kabar baik tentang Yesus. Injil Markus menyingkat pemberitaannya menjadi satu tema: pemberitahuan tentang Yesus Kristus yang akan datang dan membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus. Semua orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat harus mengabarkan bahwa Yesus tetap adalah Tuhan yang membaptis dalam Roh Kudus (lihat Kisah 1:8; 2:4,38–39; catatan Lukas 3:16 mengenai janji baptisan dalam Roh Kudus; Kisah 1:5).[24]

Ayat 10

Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (TB)[27]

Referensi silang: Matius 3:16, Lukas 3:21

Ayat 11

Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (TB)[28]

Yesus, yang sejak awal telah dikandung dan didiami oleh Roh Kudus (Lukas 1:35), sekarang secara pribadi diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus bagi pelayanan-Nya.[24]

Ketiga pribadi Allah Tritunggal terlibat dalam pembaptisan Yesus (Matius 3:17). Di dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya di Alkitab Allah dinyatakan sebagai satu hakikat yang hadir sebagai tiga pribadi dengan sifat bersama: Bapa, Putra, dan Roh Kudus (bandingkan Matius 3:16-17; 28:19; 2 Korintus 13:14; Efesus 4:4–6; 1 Petrus 1:2; Yudas 1:20–21). Jadi dalam satu arti Allah adalah tunggal (satu kesatuan) dan dalam arti lain Ia adalah jamak (tiga).[24]

Ayat 14

Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, (TB)[29]

Ayat 15

kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (TB)[30]
  • "Kerajaan Allah": Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Matius 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:
    • 1) Kerajaan itu di dalam Israel. Kerajaan pada zaman PL adalah tindakan penebusan Allah di dalam bangsa Israel agar mempersiapkan jalan bagi penyelamatan umat manusia. Karena bangsa Israel menolak Yesus, sang Mesias, maka kerajaan itu diambil dari mereka (lihat Matius 21:43).
    • 2) Kerajaan itu di dalam Kristus. Kerajaan dan kuasanya hadir di dalam diri dan karya Yesus sang Raja (Lukas 11:20).
    • 3) Kerajaan itu di dalam gereja. Aspek ini meliputi perwujudan kuasa dan pemerintahan Allah di dalam hati dan kehidupan semua orang yang bertobat dan percaya Injil dewasa ini (Yohanes 3:3,5; Roma 14:17; Kolose 1:13). Kehadirannya disertai kuasa rohani yang besar, menentang kekuasaaan Iblis, dosa, dan kejahatan. Kerajaan Allah bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis atau jasmani, melainkan suatu kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dan tegas di antara umat-Nya (lihat Markus 1:27; 9:1; untuk uraian mengenai Kerajaan Allah pada zaman gereja).
    • 4) Kerajaan itu dalam perwujudannya. Inilah Kerajaan Mesias yang diberitakan oleh para nabi (Mazmur 89:37–38; Yesaya 11:1–9; Daniel 7:13–14). Kristus akan memerintah di bumi selama seribu tahun (Wahyu 20:4–6) dan gereja akan memerintah bersama Dia atas bangsa-bangsa (1 Korintus 6:2–3; 2 Timotius 2:12; Wahyu 2:26–27; Wahyu 20:4).
    • 5) Kerajaan itu dalam kekekalan. Kerajaan Mesias akan berakhir setelah seribu tahun dan Kerajaan Allah yang abadi akan didirikan di langit baru dan bumi baru (Wahyu 21:1–4). Pusat dari bumi yang baru ini ialah kota yang kudus, Yerusalem baru (Wahy 21:9-11). Para penghuninya adalah orang-orang tertebus dari zaman PL (Wahyu 21:12) dan PB (Wahyu 21:14). Berkat terbesar yang mereka nikmati adalah bahwa mereka "akan melihat wajah-Nya" (Wahyu 22:4; dan Wahyu 21:1).[24]

Ayat 17

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (TB)[31]

Ayat 45

Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota.
Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. (TB)[32]

Kaitan dengan bagian Alkitab lain

Injil Matius mencatat peristiwa-peristiwa yang sama dalam pasal 3 dan 4 tanpa memasukkan catatan pengusiran roh jahat dan penyembuhan ibu mertua Petrus pada bagian ini. Penyembuhan orang kusta muncul pada bagian kemudian yaitu Matius 8:1–4 setelah Kotbah di bukit, yang diikuti dengan penyembuhan ibu mertua Petrus pada Matius 8:14–17.

Catatan Injil Lukas umumnya mengikuti urutan yang sama dengan catatan Injil Markus dalam Lukas 3–5:16 kecuali bahwa Yesus memanggil para murid-Nya setelah bertemu dengan Petrus dan menyembuhkan ibu mertuanya. Injil Lukas juga mencatat bahwa Yesus pergi ke Nazaret dan berdebat dengan orang-orang di sana setelah dicobai di padang gurun. Injil Matius juga mencatat bahwa Yesus meninggalkan Nazaret dan kemudian berkeliling ke seluruh Galilea, tetapi tidak memuat apa yang terjadi di Nazaret.

Injil Yohanes mencatat pembaptisan Yesus dan pemanggilan para murid dalam pasal 1, serta menyebutkan bahwa murid-murid Yesus membaptiskan orang-orang bersamaan ketika Yohanes Pembaptis melakukannya sehingga memuat lebih banyak catatan peristiwa yang terjadi sebelum Yohanes Pembaptis ditahan dibandingkan Injil-injil Sinoptik.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ a b Markus 1:1 - Sabda.org
  3. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  4. ^ Chris Juby. Bible Summary: Every Chapter in 140 Characters or Less. 2nd Edition. "Mark". CreateSpace Independent Publishing Platform. 2016. ISBN 978-1533448552
  5. ^ Lihat catatan pada Lukas 3:1
  6. ^ Lukas 3:2
  7. ^ a b Gill, John. Exposition of the Entire Bible. Mark 1. Diakses 24 April 2018.
  8. ^ a b Meyer's NT Testament. Mark 1. Diakses 24 April 2018.
  9. ^ Miller 13
  10. ^ Codex Sinaiticus tidak memuat frasa "Anak Allah" ini. Lihat: "Codex Sinaiticus - Mark 1". Diakses tanggal 2017-02-13. 
  11. ^ Cambridge Bible for Schools and Colleges. Mark 1. Diakses 28 April 2018.
  12. ^ "Berita baik mengenai Yesus Yang Diurapi dimulai dengn sesuatu yang ditulis oleh Nabi Yesaya:" 1:1-2a Scholars Version, Miller 13
  13. ^ Kilgallen 17
  14. ^ Kilgallen 21
  15. ^ Swete, Henry Barclay. Introduction to the Old Testament in Greek, pp. 456-457
  16. ^ Kilgallen 22
  17. ^ Markus 1:2 - Sabda.org
  18. ^ NT Transcripts at Uni Muenster
  19. ^ Saksi-saksi naskah yang memuat “dalam Yesaya sang Nabi” (baik dengan kata sandang sebelum Yesaya maupun tidak) termasuk awal dan tersebar luas secara geografis: Aleph, B, L, Δ, Θ, famili 1, 33, 205, 565, 700, 892, 1071, 1241, 1243, 2427, Itala MSS (seperti a, aur, b, c, d, f, ff2, l, q, Vulgata Syriac Pesyita Syriac Palestinian, Coptic, Georgian, Armenian, Ireneus (naskah Yunani), Origen, Serapion, Epifanius Severian, Sirilus-Yerusalem, Hesychius, Victorinus-Pettau, Chromatius, Ambrosiaster, Hieronimus/Jerome (yang menulis suatu varian bacaan ini, tetapi BUKAN “dalam Nabi-nabi itu”), Augustinus, dll. Bukti-bukti ini berasal jauh sedini abad kedua, tersebar luas, dan ditemukan dalam kebanyakan saksi-saksi penting Alexandria, Western, dan Kaisarea. Saksi-saksi naskah yang memuat “dalam Kitab Nabi-nabi” adalah A, E, F, G, H, P, W, Σ, famili 13, mayoritas minuscule, kumpulan leksionari, satu Vulgata MS, Syriac Harclean (versi Bizantin abad ke-6), sejumlah Bohairik MSS yang tersebar, Etiopia, Slavia, Ireneus (terjemahan Latin), dan Asterius. Selain dari Ireneus (abad ke-2), bukti tertua untuk versi ini adalah dari akhir abad ke-4 (W and Asterius). Kesulitan mengenai kesaksian Ireneus adalah bahwa ia menulis dalam bahasa Yunani tetapi terlestarikan sebagian besar dalam bahasa Latin. Tulisan bahasa Yunani memuat “dalam Yesaya nabi itu.” Hanya terjemahan Latin yang kemudian “dalam Nabi-nabi.” Bacaan Textus Receptus dan KJV bersesuaian dengan mayoritas naskah-naskah (MSS) terakhir ini (yang memuat "Kitab Nabi-nabi"). Dikutip dari Wallace, Daniel B. Mark 1:2 and New Testament Textual Criticism, Juni 2004.
  20. ^ Maleakhi 3:1 - Sabda.org
  21. ^ Markus 1:3 - Sabda.org
  22. ^ Matius 3:3; Lukas 3:4–6; Yohanes 1:23
  23. ^ Markus 1:4 - Sabda.org
  24. ^ a b c d e f g h The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  25. ^ Markus 1:6 - Sabda.org
  26. ^ Markus 1:8 - Sabda.org
  27. ^ Markus 1:10- Sabda.org
  28. ^ Markus 1:11- Sabda.org
  29. ^ Markus 1:14- Sabda.org
  30. ^ Markus 1:15- Sabda.org
  31. ^ Markus 1:17- Sabda.org
  32. ^ Markus 1:45 - Sabda.org

Pustaka tambahan

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya