| Artikel ini membutuhkan judul dalam bahasa Indonesia yang sepadan dengan judul aslinya. |
Tepung Mokaf (Modified cassava flour) atau disingkat mocaf adalah tepung ubi kayu (Manihot esculenta crantz) yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti butiran beras. Riset mocaf diawali dari upaya antisipasi krisis pangan akibat cuaca ekstrem dan pemanasan global yang melanda dunia termasuk Indonesia.[1] Penelitian tentang mocaf sudah dirintis sejak 2004 oleh peneliti dari Universitas Jember[2] dan pada tahun 2011 masuk pada uji coba konsumsi. Cita rasa mocaf sama seperti rasa beras asli dan kandungan gizi beras mocaf (karbohidrat, protein, dan mineral) juga tak kalah dari beras asli. Dalam perkembangannya, tepung mocaf digunakan sebagai bahan baku pembuatan "beras cerdas". Dinamai "beras cerdas" karena bahan baku direstrukturisasi dari beragam bahan baku alami dan asli Indonesia yang diproses dengan teknologi tinggi sehingga lebih bergizi dan sehat.
Tokoh dibalik penemuan beras cerdas adalah Achmad Subagio, dosen sekaligus guru besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, alumnus ilmu teknologi pangan Osaka Perfecture University yang selama ini mengamati tepung gaplek atau tepung singkong terkesan inferior dan lekat dengan kemiskinan. Dengan posisi Indonesia sebagai produsen ubi kayu terbesar ke-6,[3] dari situlah muncul tekad untuk mengembalikan kejayaan singkong sebagai bahan makanan asli Indonesia.[4][5]
Tepung mocaf sekarang menjadi alternatif pengganti terigu, sebagai bahan utama pembuatan olahan seperti mie, cookies dan berbagai makanan lainnya. Karena sifatnya yang bebas gluten maka banyak yang megklaim tepung mocaf lebih sehat dari pada tepung terigu.[6]
Referensi