Nashorn dikembangkan untuk menjawab kebutuhan mendesak Jerman akan senjata antitank yang lebih baik lagi. Seperti telah disebutkan bahwa Wehrmacht sempat mengalami pukulan berat di medan perang Rusia dengan kehadiran tank-tank Uni Soviet T-34 dan KV-1. Meskipun Marder telah dilengkapi dengan meriam 75 mm, tetap saja tidak cukup efektif untuk menghadapi KV-1. Untuk dapat melumpuhkan KV-1 dari jarak aman minimal harus menggunakan meriam 88 mm. Dan oleh karena inilah, penghancur tank model baru dengan meriam 88 mm mulai diproduksi.
Nashorn mulai didesain pada bulan Oktober 1942. Produksi secara massal baru dimulai pada awal tahun 1943. Nashorn memiliki nama resmi 8.8 cm PaK 43 (L/71) auf Fahrgestell Panzerkampfwagen III/IV (Sf). Model baru ini diberi nama julukan/panggilan 'Nashorn' atau yang berarti 'Badak' atas perintah dari Adolf Hitler. Sekilas, memang tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok dari penampilan luar Nashorn dengan Marder selain meriam 88 mm dan chassis Panzer III dan Panzer IV yang digunakan. Nashorn dipakai di kesatuan lapis baja Jerman dalam Batalion Antitank Berat (Schewerer Panzerjäger Abteilungen) 560, 655, 525, 93, 519 dan 88. Tiap-tiap Batalion memiliki 30 hingga 45 unit Nashorn.
Nashorn dapat menghancurkan sebuah T-34 dari jarak 1500 meter (kurang lebih 1 mil). Kelemahan Nashorn terletak pada pelindungnya yang tidak terlalu kuat, tetapi dapat ditutupi dengan kemampuannya menghancurkan kendaraan tempur lawan dari jarak yang cukup jauh. Namun, Nashorn sama sekali tidak berdaya dalam pertempuran jarak dekat, dan harus selalu dijauhkan dari jangkauan tembakan lawan.