Dalam teori sistem dunia, negara semi-pinggiran (terkadang hanya disebut sebagai semi-pinggiran) adalah negara yang terindustrialisasi dan kebanyakan bersistem kapitalis yang berada di posisi antara negara pinggiran dan negara inti. Negara semi-pinggiran memiliki karakteristik organisasional dari negara inti sekaligus negara pinggiran dan biasanya secara geografis berada di antara wilayah inti dan pinggiran serta antara dua wilayah inti yang bersaing atau lebih.[1] Wilayah semi-pinggiran memainkan peran besar dalam memperantarai kegiatan ekonomi, politik dan sosial yang menghubungkan wilayah inti dan pinggiran.[1]
Catatan
^ abChase-Dunn and Thomas D. Hall.The Seedbed of Change.Chapter 5 of C.
Markoff, John (1999). Where and When was Democracy Invented. Comparative Studies in Society & History.
Shaw, Timothy M. "The Semiperiphery in Africa and South America: Subimperialism and Semiindustrialism". The Review of Black Political Economy. ISSN0034-6446.
Tausch, A. Social Cohesion, Sustainable Development and Turkey's Accession to the European Union: Implications from a Global Model.
Terlouw, Kees (1992). The Regional Reography of the World-System. Utrecht: KNAG. ISBN90-6266-091-6.