Olahraga di Azerbaijan telah berakar dari masa lalu dan sampai saat ini olahraga-olahraga baik tradisional dan modern masih dipertandingkan. Gulat gaya bebas telah dianggap sebagai olahraga nasional Azerbaijan serta menjadi cabang olahraga tersukses Azerbaijan dalam peraihan medali Olimpiade dengan memenangkan enam belas medali, termasuk empat medali emas sejak menjadi anggota dari Komite Olimpiade Internasional. Saat ini, olahraga-olahraga terpopuler di Azerbaijan adalah sepak bola dan catur.[3]
Cabang-cabang olahraga
Backgammon
Backgammon merupakan sebuah permainan yang telah berakar dari masa Kekaisaran Persia dan memainkan peranan besar dalam budaya Azerbaijan.[4] Permainan tersebut sangat populer di Azerbaijan dan dimainkan oleh masyarakat luas.[5] Terdapat pula berbagai variasi backgammon.[6]
Pada tahun 2009, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengeluarkan perintah untuk melakukan pengembangan catur Azerbaijan dari periode 2009 hingga 2014.[10]
Azerbaijan menjadi sponsor kostum klub Atlético Madrid yang bertujuan untuk mengembangkan persepak bolaan Azerbaijan sesuai persetujuan dengan klub Spanyol tersebut dengan FK Baku.
Gulat masih merupakan olahraga terpenting dari Azerbaijan dan sering dikenal sebagai olahraga nasional.[19]
Jenis-jenis gulat baik gaya bebas dan Greko-Romawi merupakan olahraga yang populer di Azerbaijan.
Dalam sejarah yang panjang dengan nama-nama seperti Namig Abdullayev, Farid Mansurov, Rovshan Bayramov dan Mariya Stadnik, Azerbaijan dianggap sebagai negara terkuat dalam cabang olahraga ini. Federasi Gulat Azerbaijan dibentuk pada tahun 1959 sebagai bagian dari Federasi Gulat Uni Soviet. Federasi Gulat Azerbaijan dibentuk kembali pada tahun 1993 dan secara resmi menjadi anggota Federasi Gulat Dunia di Lausanne, Swiss pada tahun yang sama.
Ivan Dyachkov memainkan peranan penting dalam perkembangan bola voli di Azerbaijan pada masa 1946–1947. Di bawah pengawasannya, tim voli putra Azerbaijan sering meraih kemenangan pada dekade 1950-an. Dengan meningkatnya minat boli voli di negara tersebut pada dekade 1950-an, beberapa pemain ternama bola voli muncul di Azerbaijan. Mereka masuk dalam tim Uni Soviet dan ambil bagian dalam berbagai kejuaraan baik tingkat dunia dan Eropas. Terdapat seorang pemain bola voli Azerbaijan dalam tim Uni Soviet yang menempati peringkat ketiga dalam Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra FIVB tahun 1956 yang diselenggarakan di Paris. Dua tahun kemudian, pemain bola voli Azerbaijan Ogtay Agayev meraih medali perunggu dalam kejuaraan Eropa.
Pelatih Shamil Shamkhalov telah memberi kontribusi besar dalam perkembangan bola voli putri Azerbaijan. Pada tahun 1956 enam anak didik Shamkhalov menang dalam kejuaraan Uni Soviet. Three years later Shamil memberangkatkan tim putra dan putrinya ke Moskwa dalam sebuah kejuaraan. Kedua tim tersebut kemudian meraih juara. Pada tahun 1962 Inna Riskal yang berusia 18 tahun dimasukkan dalam tim Uni Soviet yang mejuarai Kejuaraan Dunia Bola Voli Putra dengan kekalahan satu-satunya melawan tim Jepang dengan peringkat kedua. Inna menjadi salah satu pemain kunci dalam tim Uni Soviet yang berpartisipasi dalam empat Olimpiade dengan meraih dua medali emas dan dua medali perak. Pemain bola voli asal Azerbaijan Vera Lantratova menjuarai Olimpiade pada tahun 1972.
Dalam beberapa tahun terakhir, senam ritmik berkembang dengan cepat di Azerbaijan. Atlet-atlet senam ritmik Azerbaijan seperti Aliya Garayeva, Anna Gurbanova dan Dinara Gimatova merupakan atlet-atlet senam ternama di dunia.
Azerbaijan pertama kali ambil bagian dalam Olimpiade sebagai negara berdaulat pada tahun 1996 dan sejak saat itu telah mengirimkan atlet-atletnya pada setiap Olimpiade.