Ong Harry Wahyu, lahir di Madiun, 22 Desember 1958, adalah visual artis dan art director berkebangsaan Indonesia. Namanya mulai mencuat setelah meraih predikat The best art director dalam Festival Film Indonesia untuk film Daun di atas Bantal yang dibintangi oleh Christine Hakim dan disturadarai oleh Garin Nugroho (1996). Dia merupakan penggerak seni komunitas di kampung Nitiprayan yang kemudian dikenal sebagai kampung seni. Hasil karya visualnya yang diakui oleh banyak kalangan adalah sampul buku Gadis pantai, karya sastrawanPramoedya Ananta Toer.[1]
Kehidupan pribadi
Walaupun pernah dilarang orangtuanya untuk terjun di dunia seni, tetapi ia akhirnya terjun dan berkarya di bidang itu. Bermodal rasa suka dan kemampuan yang terpendam pada dirinya, Ong Harry Wahyu berhasil mewujudkan impian-impiannya di dunia seni rupa dan perfilman.[2]
Dia datang ke Yogyakarta tahun 1979, setelah menamatkan sekolah menengah di Madiun. Dengan tekad yang bulat akhirnya Ong Harry Wahyu melanjutkan studinya di Institut Seni Indonesia pada Jurusan Seni Grafik. Akan tetapi, dia tidak menyelesaikan studinya karena lebih banyak berkonsentrasi pada pekerjaan.[3]
Ong telah banyak menghasilkan karya dalam kariernya. Karya-karyanya kebanyakan berupa desain grafis. Dia juga sering menjadi art director dalam produksi film di Indonesia. Film-film yang pernah ditanganinya sebagai antara lain Tajuk (bersama Slamet Raharjo dan kawan-kawan), Sri (bersama Marcelli Sumarno), Habibie & Ainun (bersama Hanung Bramantyo), Soegija (dibintangi Nirwan Dewanto), dan Daun di atas bantal (dibintangi Christine Hakim, disutradarai Garin Nugroho). Untuk film yang Daun di atas bantal ini, Ong Harry Wahyu berhasil menyabet predikat sebagai The best art director pada Festival Film Indonesia (1998).[4]
Karya-karya
Karya-karya Ong Harry Wahyu dalam bentuk desain grafis untuk para penulis, cerpenis, penyair, novelis tak terhitung jumlahnya, mencapai ratusan. Di bawah ini hanyalah daftar sebagian karya grafisnya dalam penggarapan film: