Pangeran Djatikusumah adalah tokoh agama asal Jawa Barat. Ia adalah anak dari Pangeran Tedjabuana Alibassa, seorang pemimpin komunitas adat Sunda Wiwitan atau Agama Djawa Sunda dan cucu dari Pangeran Madrais. Ibunya bernama Ratu Saodah. Ia memiliki saudara lain ibu bernama Jaka Rumantaka.[1] Putrinya adalah Dewi Kanti, seorang aktivis.[2]
Ia memimpin Yayasan Pendidikan Tri Mulya yang berdiri pada 1959.[3] Ayahnya masuk Katolik akibat diskriminasi pemerintah pada 1960an,[3] Pangeran Djatikusumah bersama dengan para keturunan penghayat Madrais meninggalkan agama Katolik dengan alasan gereja tak memenuhi janjinya untuk melibatkan tradisi Agama Djawa Sunda dalam upacara keagamaan Katolik dan mendirikan organisasi Paguyuban Adat Cara Karubun Urang.[4]
Referensi