Sebelumnya, pertandingan dijadwalkan dilaksanakan pada Minggu, 26 Juni2011.[6] Namun pertandingan diundur menjadi Rabu, 29 Juni2011,[7] karena menyesuaikan dengan sponsor, Djarum, karena berbentrokan dengan jadwal pertandingan final dan penutupan Indonesia Terbuka2011, yang juga disponsori oleh Djarum.[7]
Selaku juara Liga Super Indonesia 2010–11, Persipura Jayapura menjadi tuan rumah penyelenggara pertandingan Perang Bintang tahun ini, sehingga Stadion Mandala menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan.[2][8][11]
Stadion Mandala memiliki kapasitas 30.000 orang penonton.[12][13]
Upacara pembukaan dan penutupan
Pertandingan dibuka aksi tari-tarian yang diikuti 200 orang penari yang merupakan pelajar SMA Kota Jayapura.[14] Atraksi dikemas dalam bentuk tari-tarian adat (yospan) yang dipadukan dengan tari-tarian modern pada upacara pertandingan pembukaan ini.[14] Hal ini disambut secara meriah oleh para penonton.[14] Grup musik nasional, Jamrud dan Boomerang juga tampil pada upacara pembukaan tersebut.[14]
Tari-tarian juga dilakukan saat penyerahan trofi juara kepada Persipura Jayapura, juga dengan penampilan dua grup musik nasional.[15]
Tim All-Star
Tim All-Star dipilih oleh masyarakat melalui mekanisme layanan pesan singkat yang berlangsung hampir satu bulan, dari enam puluh empat pemain yang dinominasikan oleh PT Liga Indonesia melalui Techical Study Group dengan ketua Jopie Leepel.[8] Tim All-Star ini sama sekali tidak beranggotakan satupun pemain Persipura Jayapura yang akan menjadi lawan mereka.[16] Dari jumlah tersebut, akan terpilih 18 pemain, dengan komposisi: 2 penjaga gawang, 6 pemain belakang, 6 pemain tengah, dan 4 pemain depan.[16]
Untuk seragam tim All-Star, PT Liga Indonesia bekerja sama dengan PT Mitra Adiperkasa Tbk, sehingga para pemain mengenakan seragam bermerek Umbro.[8][17]
Tim All-Star dilatih oleh pelatih asal Indonesia yang melatih Semen Padang, Nil Maizar.[18] Sementara, jabatan manajer dipegang oleh Johny Toekan dari PT Liga Indonesia.[8]
Berikut merupakan daftar pemain yang dinominasikan[8][19] dan yang terpilih.[16][20][21]
Seluruh perangkat pertandingan pada pertandingan ini berasal dari Indonesia.[1]
Pertandingan ini dipimpin oleh wasit asal Jakarta, Jimmy Napitupulu.[1] Sebelumnya, wasit asal Sidoarjo, Setiyono Midi Nitrorejo juga dicalonkan menjadi wasit utama,[4] namun pada akhirnya bertugas menjadi wasit cadangan.[1]
Wasit Jimmy Napitupulu dibantu dua orang asisten wasit, yaitu: Jaka Mulyono AMA dari Semarang dan Dadang Sutisna dari Bandung.[1]
Bertindak sebagai pengawas pertandingan pada pertandingan ini adalah Sakka Jamain dari Makassar.[1]