Petrus Reinhard Golose[1][2] (lahir 27 November 1965) adalah seorang purnawirawan Polri yang jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Narkotika Nasional.
Golose, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Bali.[3]
Kehidupan pribadi
Petrus Reinhard Golose dilahirkan di Manado, 27 November 1965. Ia menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 1988 dan pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian tahun 1998. Kemudian ia menamatkan Program Magister Manajemen tahun 2002.
Ia turut serta sebagai Peace Keeping Force (UN CIVPOL) di Kamboja-UNTAC (1993) dan Bosnia (2000—2001). Golose aktif berpartisipasi sebagai peserta dan pembicara di dalam seminar, kursus, workshop yang berkaitan dengan money laundering, cybercrime, pemberantasan narkoba dan teroris di dalam dan luar negeri.
Selain itu, ia juga terlibat dalam penyelidikan internasional di Singapura, Malaysia, AS, Jepang, Timor Timur, New Zealand, Amerika Selatan, Kamboja, Thailand dan Philipina. Golose aktif terlibat dalam Panitia Kerja dan Panitia Khusus sebagai wakil dari Pemerintah RI dalam merumuskan RUU Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah diundangkan menjadi UU No. 11 Tahun 2008 pada tanggal 21 April 2008.
Sejak tahun 2006, Golose pernah menjabat sebagai Kepala Unit V IT & Cybercrime Bareskrim Polri. Selama kariernya, ia telah menangani dua kasus hacking di Indonesia yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu hacking website KPU dan hacking website Partai Golkar. Ia juga telah menulis buku berjudul "Seputar Kejahatan Hacking: Teori dan Studi Kasus" pada tahun 2008.
Golose juga peraih gelar Doktor Kajian Ilmu Kepolisian, setelah berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul "Manajemen Penyidikan Tindak Pidana Hacking. Studi Kasus: Penyidikan Tindak Pidana Hacking website Partai Golkar Oleh Unit V IT & Cybercrime Bareskrim Polri" pada Sabtu, 7 Juni 2008.
Prestasi
Golose termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Idham Azis, Rycko Amelza Dahniel, dan kawan-kawan.[4]
Kepemimpinan Golose selama 4 tahun di Polda Bali juga menorehkan sejumlah prestasi diantaranya dalam memberantas Narkoba, Golose menutup club Akasaka setelah ditemukannya 19.000 pil ekstasi yang melibatkan manajer club.[5][6] Golose juga dengan tegas menertibkan ormas dan preman yang meresahkan masyarakat Bali.[7] Selama 2019, tercatat 899 preman yang ditangkap, 65 preman di antaranya dilanjutkan ke penyidikan.[8] Empat tahun kepemimpinan Golose membuat dirinya tercatat sebagai Kapolda Bali terlama sejak zaman reformasi.[9]
Catatan Kaki