Sebelum dikunjungi bangsa Eropa pada 1522, Sumba tidak pernah dikuasai oleh bangsa manapun. Sejak 1866, pulau ini dikuasai oleh Hindia Belanda dan selanjutnya menjadi bagian dari Indonesia.
Masyarakat Sumba secara rasial merupakan campuran dari ras Melanesia dan Austronesia. Sebagian besar penduduknya menganut kepercayaan animisme Marapu dan agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Kaum Muslim dalam jumlah kecil dapat ditemukan di sepanjang kawasan pesisir. Dan agama Yahudi dianut oleh masyarakat Sumba keturunan Yahudi di Sumba.