Kondisi wilayah Sesayap sebagian besarnya merupakan dataran bergelombang mencapai 65%, berbukit 25%, dan bergunung mencapai 10%.
Demografi
Suku
Penduduk asli kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara ialah suku Tidung dan suku Dayak, termasuk di kecamatan Sesayap dan juga desa ini. Ada juga suku lain yang berasal dari luar Kalimantan, seperti suku Jawa, Toraja, Bugis, Makassar, dan suku lainnya.[2]
Agama
Kecamatan Sesayap memiliki keberagaman Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat (SARA). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Tana Tidung tahun 2020 mencatat data keberagaman keagamaan di kecamatan Sesayap. Adapun persentasi keagamaan di desa Tideng Pale, yakni; pemeluk agama Islam sebanayak 79,42%, kemudian Kekristenan sebanyak 20,23% (Protestan 13,45% dan Katolik 6,78%), Budha 0,31% dan Hindu 0,04%.[1]
Mata pencaharian
Masyarakat yang berdiam di wilayah Kecamatan Sesayap juga cukup beragam, mengingat wilayah kecamatan ini merupakan salah satu yang akan diproyeksikan sebagai salah satu tujuan transmigrasi. Kecamatan ini juga pernah menjadi pusat kegiatan beberapa perusahaan besar perkayuan, seperti PT Inhutani, PT Adindo dan lainnya yang cukup banyak merekrut karyawan dengan berbagai keahlian. Sehingga untuk memenuhinya, perlu didatangkan pegawai yang berasal dari luar daerah sesuai bidang keahlian yang tidak dimiliki daerah ini. Oleh sebab itu masyarakatnya pun menjadi cukup heterogen, terdiri dari beragam suku dari keragaman masyarakat dan budaya yang datang dan berasimilasi dan masyarakat asli di wilayah ini.
Data usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, dan sebahagian merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru, bidan, kemudian TNI/Polisi, petani, pedagang, buruh dan pekerjaan lainnya.[1]
Pendidikan
Sedangkan jumlah sarana pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Uraian
TK
SD
SLTP
SLTA
1
Sekolah
1
10
1
1
2
Murid
47
1.040
242
163
3
Guru
2
74
14
8
Akses dari ibu kota
Aksesibilitas ibu kota Kecamatan ke desa-desa dalam wilayah Kecamatan Sesayap dapat ditempuh melalui jalur transportasi darat dan yang lainnya menggunakan transportasi sungai. Medan yang variatif ini disebabkan oleh sebagian wilayah Kecamatan Sesayap, terutama pada daratan dengan wilayah yang bergunung-gunung.
Akses transportasi melalui sungai diakomodasi dengan longboat reguler yang melayani penumpang dari Pulau Tarakan menuju Kecamatan Sesayap dan dari Kabupaten Malinau. Selain long boat, aksesabilitas melalui sungai juga dilayani oleh speed boat-speed boat non reguler.
Untuk jalur darat saat ini masih kesulitan alat transportasi yang secara reguler melayani masyarakat. Namun untuk masyarakat, dapat menempuhnya dengan menggunakan sepeda motor dengan waktu tempuh jarak terjauh 2,5 jam perjalanan, sedang yang terdekat dengan waktu tempuh 15 menit.
Sedangkan untuk perjalanan yang ditempuh menggunakan jalur sungai menuju desa terjauh dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam perjalanan menggungkan ketinting, mengingat alur sungainya kecil, berbatu dan pada musim kemarau airnya lebih dangkal.