Sjamsuddin Mangan (22 Maret 1924 – 13 April 1968) atau akrab disapa Haji Mangan adalah seorang pengusaha bidang tekstil Indonesia yang berkiprah di Jakarta. Ia merupakan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta pertama yang menjadi cikal bakal Kadin Indonesia. Dalam kapasitasnya itu, ia memprakarsai Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada 1968 dalam rangka merayakan HUT DKI Jakarta ke-441.[1][2]
Sjamsuddin Mangan lahir pada 22 Maret 1924 di Padang dari keluarga Minangkabau asal Pandai Sikek, Sumatera Barat.[3] Ia mengenyam pendidikan HIS, MULO-B, dan Thawalib di Padang.
Semasa muda, ia aktif di militer dengan pangkat terakhir Kapten TNI-AD. Pada masa revolusi fisik (1949), ia memimpin suatu delegasi pemuda untuk menghadap pemimpin Tentara Sekutu di Hotel Oranje dengan mebawa bendera Merah Putih. Ia meminta Tentara Sekutu tidak menurunkan bendera Merah Putih yang mereka naikkan; mereka bersedia ditembak jika Tentara Sekutu menurunkannya. Setelah pengakuan kedaulatan, ia berdinas di Kementerian Pertahanan.[4]
Sjamsuddin Mangan meninggal di Jakarta pada 13 April 1968 dalam usia 44 tahun. Ia dianugerahkan penghargaan Warga Teladan DKI Jakarta (penghargaan yang baru pertama kali diberikan) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas jasanya memajukan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.[5][6][7][8]
Sjamsuddin Mangan menikah dengan Almi asal Nagari Guguak. Pasangan ini dikaruniai sembilan anak. Di antara mereka: Yelia S. Mangan, kelak menjadi Senior Vice President Bank Danamon; Linda S. Mangan, finalis None Jakarta 1969 dan kelak menjadi istri Ali Sadikin.[3][9]
Referensi