Selain melayani penumpang kereta api lokal, stasiun ini juga melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api.
Ke arah barat daya stasiun ini, sebelum Stasiun Boharan, terdapat bekas Halte Kumendung yang sudah tidak aktif karena suatu kebijakan dari PT KA.
Bangunan dan tata letak
Stasiun Sepanjang memiliki empat jalur kereta api. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus. Semenjak penggantian sistem persinyalan di stasiun ini dari mekanik menjadi elektrik produksi Ansaldo[per kapan?], sepur lurusnya diubah dari jalur 2 menjadi jalur 3. Setelah jalur ganda dari stasiun ini hingga Stasiun Mojokerto dioperasikan per 1 Desember 2023[4], tata letak jalur di stasiun ini sedikit diubah. Jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Kertosono sekaligus sepur raya jalur tunggal ke arah Wonokromo, jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda ke arah Kertosono saja, sedangkan jalur 1 dan 4 digunakan untuk persusulan antarkereta api sekaligus pemberhentian kereta api lokal. Sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe Ansaldo) di stasiun ini sudah digantikan dengan tipe Elsicom.
Operasional stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Posisi bangunan baru stasiun ini berada di sebelah timur laut bangunan lama (sekaligus asli) peninggalan Staatsspoorwegen. Bangunan lama stasiun ini masih dipertahankan dan disewakan untuk area komersial. Peron sisi eksisting stasiun ini sudah diperpanjang dan ditinggikan agar memudahkan naik turun penumpang kereta api. Peron pulau stasiun ini dibongkar dan digantikan dengan peron sisi tinggi yang dibangun di sebelah jalur 4. Kedua peron sisi tersebut dilengkapi kanopi agar penumpang yang menunggu kereta api tidak lagi basah kuyup kehujanan maupun terkena panas terik matahari. Selain itu, dibangun pula jembatan penyeberangan di dekat bangunan baru stasiun agar nantinya penumpang yang ingin berpindah peron tidak harus melalui jalur rel.
Pada 8 April 2023 pukul 15.30, Kereta api BBM relasi Madiun-Benteng dengan nomor KA 2636F mengalami anjlok pada 6 as rodanya di emplasemen Stasiun Sepanjang dan menutupi perlintasan kereta api yang berada di sisi timur stasiun. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar perlintasan dialihkan ke jalur alternatif untuk sementara waktu. Selain itu, sejumlah perjalanan kereta api turut dialihkan sementara ke jalur kereta api Tarik-Sidoarjo.[6]
Galeri
Tampak luar Stasiun Sepanjang tahun 2011
Peron Stasiun Sepanjang dalam pembangunan jalur ganda lintas tengah, 2022.
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).