Dalam ilmu bahasa, stratum (serapan dari bahasa Latin, berarti "lapisan") atau strata adalah bahasa yang mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh yang lain melalui kontak. Substratum atau substrata adalah bahasa yang memiliki pengaruh atau gengsi yang lebih rendah dari yang lain, sedangkan superstratum atau superstrata adalah bahasa yang memiliki pengaruh atau gengsi yang lebih tinggi. Kedua bahasa substratum dan superstratum saling mempengaruhi, tetapi dengan cara yang berbeda. Adstratum atau adstrata adalah bahasa yang berhubungan dengan bahasa lain tanpa memiliki gengsi dan pengaruh yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Gagasan "strata" pertama kali dikembangkan oleh ahli bahasa Italia bernama Graziadio Isaia Ascoli (1829–1907).[1]
Kedua konsep tersebut berlaku untuk situasi di mana bahasa pendatang memantapkan dirinya di wilayah lain, biasanya sebagai hasil perpindahan penduduk. Kasus superstratum (bahasa lokal bertahan dan bahasa pendatang menghilang) atau kasus substratum (bahasa lokal menghilang dan digantikan oleh bahasa pendatang) berlaku biasanya hanya akan terlihat setelah beberapa generasi, di mana bahasa pendatang ada dalam budaya diaspora. Agar bahasa pendatang tetap bertahan (kasus substratum), pendatang perlu mengambil posisi yang sangat berpengaruh (secara politik atau ekonomi) atau berimigrasi dalam jumlah yang relatif lebih besar dibanding penduduk lokal (seperti invasi atau penjajahan. Contoh yang terkenal yaitu Kekaisaran Romawi yang memunculkan bahasa-bahasa Roman di luar Semenanjung Italia, menggantikan bahasa Galia dan bahasa Indo-Eropa lainnya). Kasus superstratum mengacu pada populasi invasi oleh kalangan yang berpengaruh, yang pada akhirnya mengadopsi bahasa asli kalangan jelata. Contohnya adalah suku Burgundia dan Franka di Prancis kuno, yang akhirnya meninggalkan bahasa Jermanik mereka dan beralih menuturkan bahasa Roman, yang menciptakan bahasa atau ragam yang lebih baru, yaitu bahasa Prancis.
^"Why Don't the English Speak Welsh?" Hildegard Tristram, chapter 15 in The Britons in Anglo-Saxon England, N. J. Higham (ed.), The Boydell Press 2007 ISBN1843833123, pp. 192–214. [1]Diarsipkan 2011-07-19 di Wayback Machine.
^Brincat, Joseph M. (2000). Il-Malti, elf sena ta' storja. Malta: Pubblikazzjonijiet Indipendenza. ISBN99909-41-68-8. OCLC223378429.
Daftar pustaka
Benedict, Paul K. (1990). Japanese/Austro-Tai. Ann Arbor: Karoma.
Cravens, Thomas D. (1994). "Substratum". The Encyclopedia of Language and Linguistics, ed. by R. E. Asher et al. Vol. 1, pp. 4396–4398. Oxford: Pergamon Press.
Hashimoto, Mantaro J. (1986). "The Altaicization of Northern Chinese". Contributions to Sino-Tibetan studies, eds John McCoy & Timothy Light, 76–97. Leiden: Brill.
Janhunen, Juha (1996). Manchuria: An Ethnic History. Helsinki: Finno-Ugrian Society.
Jungemann, Frédéric H. (1955). La teoría del substrato y los dialectos Hispano-romances y gascones. Madrid.
Lewin, Bruno (1976). "Japanese and Korean: The Problems and History of a Linguistic Comparison". Journal of Japanese Studies 2:2.389–412
Matsumoto, Katsumi (1975). "Kodai nihongoboin soshikikõ: naiteki saiken no kokoromi". Bulletin of the Faculty of Law and Letters (Kanazawa University) 22.83–152.
McWhorter, John (2007). Language Interrupted: Signs of Non-Native Acquisition in Standard Language Grammars. USA: Oxford University Press.
Miller, Roy Andrew (1967). The Japanese language. Chicago: University of Chicago Press.
Murayama, Shichiro (1976). "The Malayo-Polynesian Component in the Japanese Language". Journal of Japanese Studies 2:2.413–436
Shibatani, Masayoshi (1990). The languages of Japan. Cambridge: Cambridge UP.
Singler, John Victor (1983). "The influence of African languages on pidgins and creoles". Current Approaches to African Linguistics (vol. 2), ed. by J. Kaye et al., 65–77. Dordrecht.
Singler, John Victor (1988). "The homogeneity of the substrate as a factor in pidgin/creole genesis". Language 64.27–51.
Vovin, Alexander (1994). "Long-distance relationships, reconstruction methodology and the origins of Japanese". Diachronica 11:1.95–114.
Wartburg, Walter von (1939). Réponses au Questionnaire du Ve Congrès international des Linguistes. Bruges.
Weinreich, Uriel (1979) [1953]. Languages in contact: findings and problems. New York: Mouton Publishers. ISBN978-90-279-2689-0.