dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM (lahir 17 September 1945) adalah seorang dokter Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang aktivis yang gigih memperjuangkan hak-hak bayi untuk mendapatkan ASI yang baik. Menurut Utami, bayi tidak sepantasnya diberi susu formula yang berasal dari susu sapi.[1]
Sebagai seorang aktivis dan pejuang ASI, ia dengan beberapa orang tokoh lainnya mendirikan lembaga Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), dan menjabat sebagai ketuanya. Disamping itu ia juga berpraktik di Klinik Lakstasi Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Jakarta, Serta di klinik ibu dan anak di kawasan Prapanca, Kebayoran Baru yaitu di The Jakarta Woman and Children clinic, Jakarta.
Kegigihan Utami mengampanyekan ASI eksklusif dan mengajarkan "Inisiasi Menyusui Dini" tak terlepas dari pengalaman pahitnya ketika gagal menyusui 2 orang anaknya secara sempurna atau eksklusif, yaitu selama 2 tahun.[2]
Riwayat
Kehidupan pribadi
Utami Roesli yang berdarah Minangkabau dari kakeknya, sastrawan terkenal Marah Roesli juga adalah kakak kandung musisi Harry Roesli dan putri dari Roeshan Roesli, seorang perwira tinggi TNI AD yang pernah menjabat Komandan Puspomad. Dari hasil pernikahannya, Utami dikaruniai 2 orang anak dan 3 orang cucu.
Pendidikan
- Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung (1972)
- Lulus Pendidikan Spesialis Anak Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung (1980)
- Lulus Master Business Administration, University of the City of Manila, Manila, Filipina (1994)
Pendidikan tambahan
- Pendidikan neonatologi di Sint Raadbout Hospital, Nijmegen, Belanda (1987)
- Sertifikasi konsultan laktasi dari International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC) (2001) dan disertifikasi ulang (2006)
- Meraih gelar Fellow of Academic Breastfeeding Medicine (FABM) dari American Academic Breastfeeding Medicine, Amerika Serikat (2008)
Penghargaan
Referensi