Vrije Universiteit Amsterdam (disingkat VU Amsterdam atau hanya VU jika dalam konteks) adalah universitas riset publik di Amsterdam, Belanda, yang didirikan pada tahun 1880[6]. VU Amsterdam adalah salah satu dari dua universitas riset besar yang mendapatkan dana dari publik di Amsterdam, selain Universitas Amsterdam (UvA). Terjemahan harfiah dari nama Belanda Vrije Universiteit adalah "Universitas Bebas". "Bebas" mengacu pada kemerdekaan universitas dari Negara dan Gereja Reformasi Belanda. Baik di dalam maupun di luar universitas, lembaga ini biasa disebut sebagai “VU”. Meskipun didirikan sebagai institusi swasta, VU telah menerima dana pemerintah secara setara dengan universitas negeri sejak tahun 1970. Universitas ini terletak di kampus perkotaan yang padat di lingkungan Buitenveldert selatan Amsterdam dan berdekatan dengan kawasan bisnis Zuidas yang modern.
Sejarah Vrije Universiteit
Asal Mula (1880)
VU didirikan pada tahun 1880 oleh sekelompok Protestan Calvinis yang dipimpin oleh Abraham Kuyper sebagai universitas Protestan pertama di Belanda. Kuyper adalah seorang teolog, jurnalis, politikus, dan perdana menteri Belanda dari tahun 1901 hingga 1905. Dia adalah profesor teologi di VU serta rektor magnificus (presiden akademik) pertama di universitas tersebut. Pandangan dunia dan filosofi Kuyper disebut sebagai Neo-Calvinisme. Pendidikan di Vrije Universiteit dimulai pada tahun 1880 di beberapa kamar yang disewa di Gereja Misionaris Skotlandia (sekarang teater Kleine Komedie), di sepanjang sungai Amstel di pusat kota Amsterdam. Di sini, Kuyper dan empat rekan profesornya mulai mengajar di tiga fakultas: teologi, hukum, dan seni[7].
Ekspansi (1900-2000)
Menjelang pergantian abad ke-20, Gereja Misionaris Skotlandia menjadi terlalu kecil untuk menampung jumlah mahasiswa yang terus bertambah dan universitas membeli gedung pertamanya, yang terletak di Keizersgracht 162. Pada tahun-tahun berikutnya, universitas membeli lebih banyak gedung di seluruh kota. Pada tahun 1905, VU secara resmi diakreditasi dan diberikan hak hukum untuk memberikan gelar akademik. Fakultas-fakultas baru kemudian ditambahkan ke tiga fakultas yang sudah ada, termasuk fakultas sains (1930) dan fakultas kedokteran (1950).
Pendanaan untuk universitas diberikan melalui Asosiasi VU, sebuah organisasi yang didirikan oleh Abraham Kuyper yang berakar kuat dalam komunitas Calvinis di Belanda. Pada akhir tahun 1960-an, universitas menerima dukungan finansial dari lebih dari 200.000 kontributor swasta. Banyak di antaranya memberikan sumbangan dalam bentuk koin yang dikumpulkan oleh sekitar 10.000 penggalang dana (sebagian besar perempuan), yang berkeliling dari rumah ke rumah dengan membawa kotak pengumpulan dana berwarna hijau khas VU.
Pada periode ini, akhir tahun 1960-an hingga tahun 1970-an, profil universitas ini berubah secara signifikan dalam banyak hal. Dari tahun 1968 dan seterusnya, universitas pindah dari pusat kota Amsterdam ke kampus baru yang fungsional di lingkungan Buitenveldert di bagian selatan. Untuk memperkuat penelitian akademis, para administrator universitas memutuskan untuk mengajukan permohonan pendanaan publik yang setara dengan universitas negeri, yang mendapatkan jaminan oleh konstitusi Belanda, dan tidak lagi menentang penerimaan profesor dan mahasiswa non-Protestan. Hasilnya, jumlah mahasiswa bertambah banyak. Dengan latar belakang meningkatnya aktivisme mahasiswa di berbagai universitas di seluruh dunia, organisasi-organisasi mahasiswa baru dibentuk untuk menuntut budaya akademik yang lebih demokratis di VU. Pada akhir tahun 1970-an, institusi Kristen yang kecil dan elitis telah menghilang menjadi universitas yang luas dan berorientasi pada penelitian, terbuka untuk mahasiswa dari berbagai latar belakang.
Ekspansi dan Reformasi (2000-sekarang)
Jumlah mahasiswa terus bertambah dengan cepat pada abad ke-21: dari 15.700 mahasiswa pada tahun 2002 menjadi sekitar 25.000 pada tahun 2011, yang berakibat pada rendahnya kepuasan mahasiswa dan keterbatasan anggaran. Universitas telah memulai agenda reformasi, termasuk pembaruan fasilitas kampus berskala besar, program penghematan dan reorganisasi staf, yang pada gilirannya mendapat tentangan dan tindakan hukum dari serikat pekerja serta gerakan akar rumput yang baru dibentuk oleh staf dan mahasiswa.
Jati Diri Vrije University
VU dikenal sebagai Universitas yang memegang tradisi Protestanisme yang sangat kuat dan kental[7]. Beberapa pengajar dan pendidikan Teologi Kristen terkemuka di Indonesia pernah mengenyam pendidikan di Universitas ini. Selain memiliki Fakultas Teologi dan Agama Protestan, VU juga dikenal akan pendidikan Medisnya yang terkemuka di Belanda lewat VUMC (VU Medisc Centruum) dan Pendidikan Humanioranya[7].
Universitas ini secara konsisten menempati peringkat di antara 150 universitas terbaik di dunia menurut tabel peringkat internasional terkemuka. Pada Oktober 2021, VU memiliki 29.796 siswa terdaftar, sebagian besar adalah siswa penuh waktu. Tahun itu, universitas memiliki 2.263 Dosen dan peneliti, dan 1.410 pegawai administrasi, administrasi dan teknis. Sumbangan Pemerintah Belanda secara tahunan universitas untuk tahun 2014 adalah sekitar €480 juta. Sekitar tiga perempat dari dana abadi ini adalah dana pemerintah; sisanya terdiri dari biaya kuliah, hibah penelitian, dan pendanaan swasta.
Stempel universitas resmi berjudul The Virgin in the Garden. Dipilih secara pribadi oleh Abraham Kuyper, pemimpin Reformed-Protestan dan pendiri universitas, stempel itu menggambarkan seorang perawan yang hidup dalam kebebasan di taman sambil menunjuk ke arah Tuhan, mengacu pada Reformasi Protestan di Belanda pada abad ke-16 dan ke-17. Pada tahun 1990, universitas mengadopsi mitologi griffin sebagai lambang umum[7].
Galeri Foto
Kampus Vrije Universiteit
Restoran di dalam gedung utama VU
Pintu masuk gedung utama VU
Gedung lab O2 sedang dibangun (2014)
De Rode Pieper, gedung tempat Opleidingsinstituut voor Zorg en Welzijn