2 Tawarikh 11
2 Tawarikh 11 (atau II Tawarikh 11, disingkat 2Taw 11) adalah pasal kesebelas Kitab 2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1] Pasal ini berisi catatan sejarah mengenai pemerintahan raja Rehabeam sebagai raja pertama di Kerajaan Israel Selatan, bersamaan dengan pemerintahan Yerobeam bin Nebat sebagai raja pertama di Kerajaan Israel Utara.[2]
Teks
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi setelah sekitar tahun 931 SM, yaitu setelah berakhirnya pemerintahan raja Salomo di di Kerajaan Israel dan sepanjang masa pemerintahan raja Rehabeam bin Salomo di Yerusalem.
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 5-12
Bagian ini tidak tercatat dalam Kitab 1 Raja-raja.
Ayat 5
- Rehabeam diam di Yerusalem dan memperkuat kota-kota kubu di Yehuda.[3]
Ayat 6
- Ia memperkuat Betlehem, Etam, Tekoa,[4]
Ayat 7
- Bet-Zur, Sokho, Adulam,[5]
Ayat 8
- Gat, Mares, Zif,[6]
Ayat 9
- Adoraim, Lakhis, Azeka,[7]
Ayat 10
- Zora, Ayalon dan Hebron, yang terletak di Yehuda dan di Benyamin, sebagai kota-kota berkubu.[8]
Ayat 11
- Ia memperkokoh kota-kota kubu itu dan menempatkan di situ kepala-kepala pasukan dengan persediaan makanan, minyak dan anggur;[9]
Ayat 12
- perisai dan tombakpun disediakan di tiap-tiap kota. Ia membuat kota-kota itu amat kokoh. Demikianlah Yehuda dan Benyamin menjadi daerah kekuasaannya.[10]
Ayat 16
- Dari segenap suku Israel orang datang ke Yerusalem mengikuti orang-orang Lewi itu, yakni orang yang telah membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN Allah Israel; dan mereka datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.[11]
Yerobeam dan kerajaan utara meninggalkan penyembahan kepada Tuhan sebagaimana dinyatakan dalam Firman dan perjanjian-Nya lalu menggantikannya dengan penyembahan berhala (1 Raja–raja 12:28).
- Karena alasan ini semua pihak yang ingin tetap setia kepada Allah meninggalkan rumah mereka, memisahkan diri dari kerajaan utara dan bergabung dengan kerajaan selatan (2 Tawarikh 11:14,17). Tantangan untuk tetap setia kepada Allah di tengah-tengah kemurtadan atau kemerosotan moral sering kali dihadapi umat Allah sepanjang sejarah penebusan (lihat Wahyu 2:7).
- Kesetiaan dan komitmen kepada Allah dan Firman-Nya adakalanya berarti harus memisahkan diri dari gereja dan bergabung atau membentuk gereja lainnya yang setia kepada penyataan Allah yang asli dan mendasar di dalam Kristus (Matius 21:43) mengenai ajaran Yesus Kristus bahwa kerajaan Allah akan diambil dari orang yang tidak beriman dan diberikan kepada mereka yang menanggapi Injil; lihat Efesus 4:13).[12]
Ayat 20
- Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha, anak Absalom, menjadi isterinya, yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan Selomit.[13]
Jabatan Maakha sebagai ibu suri dipecat oleh raja Asa, cucunya sendiri, karena Maakha membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu, menumbuknya sampai halus dan membakarnya di lembah Kidron.[14]
Lihat pula
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Yosua 10, Yosua 15, 1 Samuel 17, 1 Raja-raja 11, 1 Raja-raja 12, 2 Tawarikh 1, 2 Tawarikh 9, 2 Tawarikh 10, 2 Tawarikh 13, 2 Tawarikh 15, Nehemia 11, Yeremia 34
Referensi
Pranala luar
|
|