Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) adalah Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas). Tujuan dari lembaga ini adalah untuk melatih tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan sehingga menurunkan tingkat pengangguran.
Tahun 2023, terdapat 21 BBPVP dan BPVP yang tersebar di 16 provinsi dan diwacanakan akan bertambah lagi sehingga ada di tiap provinsi.[1][2]
Nomenklatur
BBPVP Bandung
Nomenklatur BPVP dan BBPVP mulai digunakan sejak adanya Permenaker No. 1 Tahun 2022. Sebelumnya lembaga ini dikenal dengan berbagai nama seperti Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK). Dengan perubahan ini maka nomenklatur BLK digunakan untuk unit pelaksana tingkat daerah (UPTD) bukan tingkat pusat (UPTP).[3][4]
Perubahan nomenklatur ini adalah bagian dari transformasi BLK yang bertujuan untuk menjadikan BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang memiliki daya saing baik di tingkat Nasional maupun Internasional,[3]
Fungsi dan wilayah kerja
BBPVP Medan
Fungsi dari BPVP dan BBPVP hampir sama antara lain pelaksanaan pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas, fasilitasi pemagangan, sertifikasi kompetensi, konsultasi pelatihan vokasi dan produktivitas serta promosi dan pengukuran peningkatan produktivitas. Tugas yang berbeda adalah BBPVP juga melaksanakan peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga pelatihan serta uji coba program, sistem, dan metode
pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas.[4]
Wilayah kerja BPVP dan BBPVP juga terdapat perbedaan. BBPVP memiliki wilayah kerja di seluruh Indonesia, sedangkan BPVP hanya di provinsi tertentu.[4] Karena wilayah kerja yang luas, BPVP dan BBPVP dilengkapi dengan fasilitas asrama untuk menampung peserta pelatihan.[5]
Daftar BBPVP dan BPVP
Saat ini terdapat 6 BBPVP dan 15 BPVP yang beroperasi di 16 provinsi, terdiri dari:[2]
BBPVP
BBPVP Bandung
BBPVP Bekasi
BBPVP Serang
BBPVP Semarang
BBPVP Medan
BBPVP Makassar
BPVP
BPVP Banda Aceh
BPVP Padang
BPVP Belitung
BPVP Bandung Barat
BPVP Surakarta
BPVP Sidoarjo
BPVP Banyuwangi
BPVP Lombok Timur
BPVP Samarinda
BPVP Pangkajene dan Kepulauan
BPVP Bantaeng
BPVP Kendari
BPVP Ambon
BPVP Ternate
BPVP Sorong
Program pelatihan
BBPVP dan BPVP memiliki berbagai kejuruan yang terdiri dari beberapa program pelatihan berstandar SKKNI. Perlu dicatat bahwa tiap BBPVP dan BPVP memiliki program yang berbeda sehingga harap dilihat lebih lanjut di situs resmi masing-masing atau lewat situs kelembagaan.kemnaker.go.id. Berikut ini contoh kejuruan dan program pelatihan yang ada dalam BBPVP dan BPVP.[6]
Otomotif, terdiri dari teknik alat berat, teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, cat duco, motor tempel
Refrigerasi dan tata udara
Teknik las, terdiri dari las industri, fabrikasi, las bawah air
Teknik listrik, terdiri dari instalasi penerangan, otomasi industri, instalasi tenaga
Teknologi Informasi dan Komunikasi, terdiri dari desain grafis, multimedia, jaringan komputer, pemrograman, IT governance, office tools, technical support
Elektronika, terdiri dari audio-video, instrumentasi dan kontrol, telekomunikasi
Pariwisata, terdiri dari Perhotelan (terdiri dari program resepsionis, housekeeping, commercial cookery, restaurant attendant, room attendant, laundry operator, Food & Beverages, dan barista), Tour guide, pramugolf
Bisnis dan manajemen, terdiri dari tata niaga/penjualan, keuangan, administrasi perkantoran, sekretaris
Bahasa, terdiri dari Bahasa Jepang, Bahasa Inggris
Desain batik, terdiri dari batik tulis dan batik cap
Industri kreatif, terdiri dari teknik ukir kayu, anyaman
Tata busana
Tata kecantikan, terdiri dari tata rias, tata kecantikan kulit dan rambut
Tata boga
Garmen apparel, terdiri dari menjahit, teknik bordir, teknik pola
Pengolahan kulit
Bangunan, terdiri dari konstruksi kayu dan furnitur, konstruksi baja ringan, konstruksi batu dan beton, gambar bangunan, survei dan pemetaan
Pertanian, terdiri dari budidaya perikanan, budidaya tanaman, pengolahan hasil perikanan, pengolahan hasil pertanian, hortikultura, mekanisasi pertanian, peternakan