Gary Anderson (lahir 9 Maret 1951) adalah seorang insinyur ahli aerodinamika mobil Formula 1 asal Irlandia Utara. Dirinya pernah bekerja pada beberapa tim F1 seperti Jordan dan Jaguar Racing. Saat ini ia menjabat sebagai konsultan F1 di FIA World Motorsports Council.
Perkenalannya dengan Formula 1 dimulai saat ia menjadi pimpinan mekanik di tim Brabham pada tahun 1972. Ia saat itu bekerja dengan Gordon Murray. Selain di Brabham, ia juga membangun mobil Formula 3, Anson SA1. Bahkan Anderson juga sempat turun dibeberapa balapan pada tahun 1977.
Pada 1978 ia pindah ke McLaren sebagai pimpinan mekanik. Ia bertahan di tim tersebut hingga 1980, sebelum akhirnya hengkang ke Alfa Romeo dan kemudian kembali lagi ke Anson Racing.
Pada tahun 1985 Anderson hengkang ke ajang IndyCar, untuk menjadi kepala engineer di tim Galles Racing, kemudian ia hengkang ke Bromley Motorspot sebagai direktur teknik pada 1988, dan kemudian berlabuh di tim F3000 milik Reynard Motorsport, di mana pada 1989 ia menjadi pimpinan desain di Reynard.
Pada 1990 ia kembali lagi ke Formula 1, kali ini ia bergabung bersama tim Jordan Grand Prix. Pekerjaan berat harus ia terima saat Eddie Jordan memaksanya agar mau merancang mobil F1 dengan dana seadanya. Namun di luar dugaan Jordan 191 yang kemudian dikemudikan oleh Michael Schumacher tersebut mampu sukses. Selanjutnya pada tahun 1992 sampai 1998 ia menjadi direktur teknik tim Jordan, walaupun sempat ditawari untuk pindah ke McLaren dan Ferrari.
Pada 1999 ia pindah menjadi direktur teknik Stewart GP, di mana hasilnya adalah saat Johnny Herbert dan Rubens Barrichello mampu meraih sukses di GP Eropa di sirkuit Nurburgring. Ia pun bertahan disana hingga akhirnya tim berubah nama menjadi Jaguar Racing di 2000. Namun di akhir 2000 ia dipecat dari tim. Akhirnya di 2001 ia kembali lagi ke Jordan. Prestasi terakhirnya di Jordan adalah saat ia mengantarkan Giancarlo Fisichella menjadi juara GP Brazil di Interlagos 2003.