Tiga Tokoh unsur yang mempunyai peranan penting di Kecamatan Gunung Purei, yakni:
1. Camat: Bambang Suprianto, S.P
2. Komando Rayon Militer:----
3. Kepala Kepolisian Sector:----
Selain itu juga terdapat unsur lain yang juga berperan penting di Kecamatan ini, antara lain:
1. Kepala KUA:----
2. Kepala Adat:----
3. Kepala Puskesmas: Edi Supiano, A.Md.Kep
Camat
Berikut ini adalah daftar nama-nama Camat yang pernah bertugas di Kecamatan Gunung Purei, yaitu:
Hutan mendominasi wilayah ini ±92%. Hutan primer tersisa sekitar ±60% dari luas wilayah. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yang direncanakan mencapai 200 ha (2014). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh desa.
Kecamatan ini juga memiliki 1 jenis hasil alam musiman yang khas dan sangat langka ditemukan, yakni "Madu Asli" yang biasa disebut oleh masyarakat setempat dengan sebutan "Wanyi / Danum Banyi". Bagi sebagian masyarakat Kecamatan Gunung Purei Madu merupakan penghasilan musiman yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Madu Asli ini biasanya dijual perliter dengan harga RP.150.000;00(untuk di luar wilayah Kec.G.Purei).
Kristen Protestan merupakan agama mayoritas dan Kristen Katholik merupakan agama terbanyak ke-4 di Kecamatan Gunung Purei. Pada umumnya tesebar di bagian Timur Desa Lampeong.
(Untuk Kolom "Desa Pemeluk", Bila tidak terdapat tanda * berarti dalam persenan tidak terdapat agama Katholik)
Kaharingan adalah kepercayaan penduduk asli Kalimantan Tengah yang digabungkan dalam agama Hindu. Penganut Agama Hindu Kaharingan di Kecamatan Gunung Purei pada umumnya tersebar di wilayah bagian Barat Desa Lampeong, dan merupakan agama terbanyak ke-2 di kecamatan tersebut.
Agama Islam di Kecamatan Gunung Purei pada umumnya tersebar di wilayah Desa Lampeong dan sebagian di Desa Linon Besi. Islam merupakan agama terbanyak ke-3 di kecamatan Gunung Purei.
Fasilitas Umum
Rumah Ibadah
Di Kecamatan Gunung Purei terdapat 25 buah rumah ibadah, berikut rinciannya:
1). 10 buah Gereja Protestan,
2). 1 buah Gereja Katholik,
3). 8 buah Balai Basarah (Hindu Kaharingan),
4). 3 buah Masjid,
5). 3 buah Langgar.
Penginapan
Di Kecamatan Gunung Purei juga memiliki fasilistas untuk beristirahat berupa penginapan, yaitu:
1. Penginapan "Hamsah", Jln. Negara Lintas Kal-Tim Lampeong II;
2. Penginapan "Sumber Rezeki", Lampeong II;
3. Penginapan "Itah", Jln. Pasar Lampeong II.
Kesehatan
Di Kecamatan Gunung Purei terdapat 9 buah sarana kesehatan, yakni:
1 buah Puskesmas di Desa Lampeong II,
8 buah Puskesmas pembantu, antara lain: Di Desa
Sekolah
Berikut ini daftar sekolahan di Kecamatan Gunung Purei: SMA sederajat
1. SMKN-1 Gunung Purei
SMP sederajat
1. SMPN-1 Gunung Purei
SD sederajat
1. SDN-1 Baok
2. SDN-1 Berong
3. SDN-1 Lampeong II
4. SDN-2 Lampeong II
5. SDN-1 Lawarang
6. SDN-1 Linon Besi I
7. SDN-1 Muara Mea
8. SDN-1 Payang
9. SDN-1 Tambaba
TK
(Tahap Pencarian Data)
komunikasi
Di Kecamatan Gunung Purei hanya terdapat 1 buah tower Telkomsel. Mengingat letak kecamatan ini yang sangat strategis(berada di jalan lintas Kal-Tim - Kal-Teng) Kecamatan ini sangat membutuhkan Tower Indosat sebagi sebagai pemancar signal bagi pengguna kartu indosat. Untuk saat ini (Th 2014) kekuatan signal telkomsel di Kecamatan ini berkisar antara GSM - EDGE dan bila musim hujan terkadang signal bisa hilang.
PLN
Untuk Tahun 2014, PLN di Kecamatan Gunung Purei bersifat PLN perdesa. Untuk PLN di Desa Lampeong yang merupakan Ibukota Kecamatan Gunung Purei pada saat ini hanya hidup mulai Pukul 17:00-21:00, khusus untuk Desa Lampeong I setelah PLN mati penerangan disambung dengan tenaga surya. Sarana penerangan untuk wilayah kecamatan ini memang terkesan kurang. Mengingat dari semua Ibu kota Kecamatan Se-Kabupaten Barito Utara, semuanya memiliki PLN aktif (hidup Full 1 malam) terkecuali PLN di Kecamatan ini yang hanya merupakan PLN rintisan.
PDAM
Pada Tahun 2013 PDAM dibangun di Desa Lampeong. PDAM ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di 4 desa, yakni: Di Desa
1. Lampeong I,
2. Lampeong II,
3. Muara Mea,
4. Payang.
Untuk saat ini PDAM di Desa Lampeong sudah berjalan dengan lancar.
yakni melalui Jalan Negara Lintas Kal-Tim (simpang Desa Jambu). Keadaan jalan ini cukup baik dibandingkan dengan jalur 2 akan tetapi jarak tempuh jalan ini dari Mtw-Lampeong lebih jauh dibandingkan dengan jalur 2.
Jalur kedua
yakni melalui Jalan simpang km 30Mtw-Kandui. Bila dibandingkan dengan jalur 1, memang jalur 2 ini keadaan jalannya kurang baik. Dikarenakan banyak badan jalan yang tidak ada pengerasan. Akan tetapi jarak tempuh antara Mtw-Lampeong melalui jalur ini lebih dekat dibandingkan dengan jalur 1. Jarak antara Ibu kota Kecamatan Gunung Purei dengan Kota Muara Teweh sejauh ±118 Km melalui jalan simpang km 30Mtw-Kandui ini.
Untuk menuju kecamatan ini dapat ditempuh menggunakan sepeda motor maupun mobil. Bila musim penghujan diharapkan kepada pengguna mobil Avanza dan sejenisnya (tidak double gardan) agar tidak melalui jalur 2 ini,karena risiko kecelakaan akibat jalan licin sangat tinggi.