Kecamatan Haharu terletak di pulau Sumba tepatnya di bagian barat sebelah utara Kabupaten Sumba Timur. Luas wilayah Kecamatan Haharu adalah 601,5 Km². Topografi wilayahnya sebagian besar berupa perbukitan dengan ketinggian antara 0-400 meter di atas permukaan air laut. Sepanjang wilayah utara merupakan wilayah pesisir yang relatif sempit terutama di sekitar Tanung Sasar. Umumnya disepanjang utara berbukit dan curah hujan yang sangat rendah dan tidak merata tiap tahun. Dimana musim hujan relative lebih rendah dibandingkan musim kemarau. Sungai utama yang melintasi wilayah ini diantaranya adalah Sungai Paluhu dan Sungai Rambangaru.
Demografi
Penduduk
Jumlah penduduk Haharu tahun 2020 berjumlah 6.499 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 3.275 jiwa dan perempuan sebanyak 3.224 jiwa. Penduduk asli Sumba Timur ialah suku Sumba, dan beberapa suku pendatang dari daerah lainnya disekitaran Sumba Timur dan provinsi Nusa Tenggara Timur.[3] Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Sumba dengan logat Ligar Kambera, logat yang umumnya dipakai di kabupaten Sumba Timur.[3]
Data Jumlah Penduduk Kecamatan Haharu Tahun 2020:[4]
No
Nama Desa
Luas wilayah
Laki-laki Jiwa
Perempuan Jiwa
Jumlah Jiwa
1
Desa Kadahang
23,50 Km²
407
383
790
2
Desa Kalamba
34,20 Km²
151
179
330
3
Desa Mbatapuhu
212,40 Km²
515
542
1.057
4
Desa Napu
142,60 Km²
459
453
912
5
Desa Rambangaru
61,00 Km²
786
789
1575
6
Desa Praibakul
105,00 Km²
491
445
936
7
Desa Wunga
22,4 Km²
466
433
899
Kecamatan Haharu
601,50 Km²
3.275
3.224
6.499
Agama
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Sumba Timur 2020 mencatat masyarakat pemeluk agama di desa ini yakni Kristen sebanyak 58,18%, dimana Protestan sebanyak 52,60% dan Katolik 5,58%. Kemudian penganut kepercayaan Marapu sebanyak 40,74 % dan sebagian kecil memeluk agama Islam sebanyak 1,08%.[1]
Data Penduduk Menurut Agama dan Aliran Kepercayaan di Kecamatan Haharu tahun 2020:[1][5]
Data usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, yakni sebanyak 3.596 orang, nelayan 247 orang, peternak 369 orang dan pedagang sebanyak 34 orang.[1][3]