Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebuah kabupaten di provinsiBengkulu, Indonesia. Kabupaten yang terletak di kawasan pesisir Pantai Barat Sumatra dengan ibu kotanya Arga Makmur. Kota Arga Makmur berjarak sekitar 60 km dari Kota Bengkulu. Sebelum dimekarkan, kabupaten Bengkulu Utara memiliki luas 9.585,24 km², di mana wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Mukomuko masih menjadi wilayah kabupaten ini. Setelah dimekarkan, Bengkulu Utara memiliki luas wilayah 4.424,60 km². Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 296.523 jiwa, dengan kepadatan 67 jiwa/km².[2]
Sejarah
Pada saat Bengkulu masih bersama ke Provinsi Sumatera Selatan, UU Darurat No.4 Tahun 1956 menyatakan Bengkulu Utara sebagai kabupaten dalam Provinsi Sumatera Selatan dengan ibu kota di Kotamadya Bengkulu. Saat pemekaran Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan bagian dari Provinsi Bengkulu melalui UU No. 09 Tahun 1967 (UU Pembentukan Provinsi Bengkulu). Setelah perpindahan ibu kota dari Kota Bengkulu, sejak tahun 1976 ibu kota Kabupaten Bengkulu Utara pindah dari Kota Bengkulu ke Kota Arga Makmur (melalui PP No. 23 Tahun 1976). Pemekaran Kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan UU. Nomor 23 Tahun 2003, Kabupaten Bengkulu Utara
mekar menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko.
Geografi
Koordinat geografis Bengkulu Utara di posisi 2015 – 4o LS dan 1020 32 -1020 8 BT dengan luas wilayah 4.424,60 km2. Garis pantai yang dimiliki Kabupaten Bengkulu Utara dengan panjang 262,63 km yang mempunyai potensi sumber daya pesisir, pantai, dan laut baik hayati maupun nonhayati yang cukup besar berpeluang untuk dapat dikembangkan dan dikelola sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah.
Kondisi tanah di Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari Latasol: 29.01 %, Asosiasi Latosol dan PMK: 1,42%, Asosiasi MPK dan Lotosol: 25,36%, Pedsolik Merah Kuning: 1,16%, aluvial:3,15%, Organosol dan lain-lain: 39,90%.
Dari sisi hidrologis, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki Banyak sungai yang verhulu di sisi timur bukit barisan dan mengalir ke Samudra Indonesia. Di antarasungai-sungai yang ada beberapa sungai yang dapat dilayari oleh kapal dengan bobot mati 25 ton.
Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian dibawah 150 m dpl terdapat di bagian barat membujur searah pantai dari selatan ke utara, sedangkan di bagian timur topografinya berbukit-bukit dengan ketinggian 541 m dpl.
Kabupaten Bengkulu Utara, berbatasan dengan:[6]
Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 19 kecamatan, 5 kelurahan, dan 215 desa. Luas wilayahnya mencapai 4.324,60 km² dan penduduk 279.223 jiwa (2017) dengan sebaran 65 jiwa/km².[10][11]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bengkulu Utara, adalah sebagai berikut:
Berdasarkan sensus penduduk2010, Kabupaten Bengkulu Utara berpenduduk 257.675 jiwa yang terdiri atas 132.583 laki-laki dan 125.092 perempuan. Dengan luas wilayah 4.424,60 km², maka rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Bengkulu Utara sekitar 58,23 per km². Pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2010 sekitar 3,54 persen per tahun. Itu merupakan pertumbuhan penduduk terbesar di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Kepadatan penduduk terbesar berada di Kecamatan Arga Makmur dengan jumlah sekitar 474,57 jiwa/km². Kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Enggano dengan populasi 6,71 jiwa/km².[12][13]
Catatan: Kecamatan Tanjung Agung Palik, Armajaya, Hulu Palik, Ulok Kupai, dan Air Padang belum ada pada saat sensus dilakukan.
Ekonomi
Perkebunan
Perkebunan kelapa sawit merupakan areal perkebunan yang sangat luas di Kabupaten Bengkulu Utara dan sangat diminati oleh para investor dan masyarakat pada umunya. Pola pembinaan perkebunan di Kabupaten Bengkulu Utara yang menjadikan kemitraan sebagai basis utamanya adalah:
Pola PIR (perkebunan inti rakyat), dikenal dengan adanya plasma (milik masyarakat) dan inti (milik perusahaan).
Pola PBS (perkebunan besar swasta), dilakukan oleh PBSN maupun PMA.
Pola UPT (unit pelaksana teknis), dilakukan pembinaan secara menyeluruh hingga kelembagaan petani.
Sebelum pemekaran daerah Mukomuko dan Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara adalah penghasil minyak sawit terbesar di provinsi Bengkulu dengan pabrik pengolahan kelapa sawit terbanyak. Setelah pemekaran, pabrik pengolah kelapa sawit di kabupaten ini ada empat, yaitu:
Perkebunan karet merupakan unggulan kedua yang diminati oleh para investor dan masyarakat. Di Kabupaten Bengkulu Utara hanya ada satu pabrik pengolahan Karet, yaitu PT Pamorganda di Kecamatan Putri Hijau.
Perikanan
Kabupaten Bengkulu Utara mempunyai wilayah laut dengan panjang pantai 262,63 km, 40 desa pesisir, dan 2.436 orang nelayan dengan potensi perikanan laut sekitar 13.060,30 ton. Kabupaten yang mempunyai satu pulau besar dan beberapa pulau kecil dengan sumberdaya hayati seperti ikan, udang, moluska, kepiting, rumput laut, hutan bakau, karang, padang lamun, penyu, dan biota lainnya.
Selain potensial di bidang perikanan hasil laut, Kabupaten Bengkulu Utara juga terkenal sebagai pengahasil perikanan air tawar terbesar di provinsi Bengkulu. 40 % total produksi ikan air tawar provinsi Bengkulu adalah dari Bengkulu Utara. Sentra perikanan air tawar di Bengkulu Utara adalah di Kecamatan Padang Jaya dan telah ditetapkan sebagi Mina Politan perikanan air tawar.
Usaha budi daya perikanan air tawar di Kabupaten Bengkulu Utara didukung oleh Balai Benih Ikan pemerintah daerah, Balai Pengembangan Budi daya Air Tawar (BPBAT) di Marga Sakti, dan Kolam Air Deras di desa Pagar Ruyung. Jumlah Balai Benih Ikan dan Balai Pengembangan Budi daya Air Tawar (BPBAT), dan Kolam Air Deras (KAD) di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut:
No.
Nama BBI
Lokasi
Luas areal (Ha)
Tahun Pembangunan
1
BBI Lubuk Durian
Lubuk Durian, Kecamatan Kerkap
1,0
1957
2
BBI Kemumu
Talang Congok, Kecamatan Arga Makmur
0,5
1968
3
BBI Arga Makmur
Gn. Alam, Kecamatan Arga Makmur
1,0
1976
4
BBI Marga Sakti I
Kecamatan Padang Jaya
0,8
1977
5
BBI Marga Sakti II
Kecamatan Padang Jaya
1,0
1986
6
BBI Marga Sakti III
Kecamatan Padang Jaya
0,5
1986
7
BPBAT
Kecamatan Padang Jaya
8,0
1995
8
BBI Sebelat
Kota Bani, Kecamatan Putri Hijau
0,2
1985
9
BBI Pagar Mas
Kuro Tidur, Kecamatan Arga Makmur
3,5
2004
Pertambangan
Pertambangan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara di antaranya adalah batu bara. Produksi batu bara pada tahun 2004 mencapai 205.541,56 ton. Kabupaten Bengkulu Utara merupakan daerah penghasil batu bara terbesar di pProvinsi Bengkulu. Beberapa perusahaan tambang batu bara yang masih melakukan eksploitasi di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut:
PT Rekasindo Guriang, lokasi Penambangan di Kecamatan Putri Hijau. Perusahaan ini juga mempunyai pelabuhan khusus batu bara yang berlokasi di Pasar Sebelat.
PT Injatama, lokasi penambangan di desa Tanjung Dalam. Perusahaan ini juga mempunyai pelabuhan khusus batu bara di desa Pasar Ketahun.
Penambangan emas dan perak beroperasi sampai bulan April 1995, dan perusahan pertambangan tidak lagi berproduksi. Lokasi penambangan tersebut berlokasi di Lebong Tandai. Setelah ditinggal oleh CV Firman Ketahun, selanjutnya dikelola oleh masyarakat secara tradisional. Aset peninggalan perusahaan penambangan yang berupa jalan lori, masih ada dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alat transportasi Lebong Tandai.
Pariwisata
Bengkulu Utara memiliki banyak tempat wisata alam dan budaya, di antaranya Tapak Balai di Palik, Batu Layang, Pantai Kota Agung, Pantai Urai, Pantai Putri Hijau, Makam Panglima Ratu Samban, Sawah Kemumu, Air terjun Curug 9, Air terjun Air Bagus, Air Terjun Batu Roto, Sungai Lorong Watu, Bendungan Dam Air Lais, dan Palak Siring yang merupakan salah satu habitat bunga Rafflesia, Air terjun Kencing Kudo KTM Lagita komplek KTM Lagita, Sungai Gunung Selan, Desa Tambak Rejo daerah budi daya ikan, rest Area D6 Ketahun, Pulau dua Enggano, alun-alun Rajo Malim Paduko, hutan sirkuit Abu Zahar, Sungai Senali, Tugu Amanah, Bundaran Arga Makmur, Dan Air Lais, Pantai Serangai, air terjun Alas Bangun Desa Tanjung Dalam, Pantai Air Sabu Ketahun, air terjun Kokoi, Sungai Taba Tembilang, Danau Gedang, pantai Lais, pulau Mega Putri Hijau.