Keluaran 3
Keluaran 3 (disingkat Kel 3) adalah pasal ketiga Kitab Keluaran dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1] Pasal ini berisi kisah pengutusan Musa oleh Tuhan melalui peristiwa "Semak duri berapi", di mana Tuhan pertama kali menyebutkan Nama-Nya, YHWH.[2]
Teks
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi beberapa waktu sebelum bangsa Israel meninggalkan tanah Mesir.[3] (~1447 SM)
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Musa berbantah dengan TUHAN
Sejak mendengar bahwa TUHAN mengutusnya untuk kembali ke Mesir, Musa berkali-kali berusaha untuk membantah TUHAN, dan TUHAN terus menjawab bantahannya, sampai akhirnya menegaskan bahwa Musa harus berangkat menjalankan Firman TUHAN.[4] Kisah lebih lengkap mengenai perbantahan itu ada di uraian pasal 4.
Ayat 1
- Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian.
- Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. (TB)[5]
Ayat 8
- Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. (TB)[7]
Ayat 13
- Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?";[8]
Musa menanyakan nama Allah, antara lain dengan harapan untuk mengenali-Nya di antara begitu banyak nama dewa-dewa/ilah-ilah orang Mesir.
Ayat 14
- Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."[9]
- bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): ויאמר אלהים אל־משה אהיה אשר אהיה ויאמר כה תאמר לבני ישראל אהיה שלחני אליכם׃
- transliterasi Ibrani: wa i·yo·mer e·lo·him el-mo·syeh eh·yeh a·sher eh·yeh wa i·yo·mer koh to·mar lib·nei yis·ra·'el eh·yeh sye·la·kha·ni a·lei·khem.
Ayat 14 catatan
- "Eh·yeh a·syer eh·yeh" secara harafiah berarti "Akulah adalah Aku" (atau "Aku ada yang Aku ada"). "Eh·yeh" berdiri sendiri berarti "Aku ada" (atau "Akulah Aku"). Tuhan sendiri memberikan diri nama "Aku adalah Aku" (dari sinilah muncul kata Ibrani Yahweh), sebuah frase Ibrani yang menunjuk tindakan. Allah sebenarnya mengatakan kepada Musa, "Aku ingin dikenal sebagai Allah yang hadir dan aktif."
- 1) Dalam nama Yahweh terkandung janji bahwa kehadiran hidup dari Allah sendiri ada bersama umat-Nya hari lepas hari (bd. ayat Kel 3:12; Kej 2:4). Nama itu mengungkapkan kasih dan perhatian-Nya yang setia, bersama kerinduan untuk menebus umat-Nya dan hidup dalam persekutuan dengan mereka. Hal ini selaras dengan janji mendasar dari perjanjian, "Aku akan menjadi Allahmu" (Kej 17:7; Mazmur 46:1-12). Tuhan menyatakan bahwa nama ini merupakan nama-Nya untuk selama-lamanya (ayat Kel 3:15).
- 2) Sungguh penting bahwa ketika Yesus lahir, Ia dinamakan Imanuel yang artinya "Allah menyertai" (Mat 1:23). Ia juga menyebutkan diri-Nya dengan nama "Aku adalah" (Yoh 8:58).[10]
- Kata "Eh·yeh" ditemukan tersembunyi secara akrostik, yaitu pada huruf-huruf akhir 4 kata yang berurutan, pada Kitab Ester pasal 7:5.
- Yesus Kristus menggunakan bentuk kata ini dalam pernyataannya di Injil Yohanes 8:58:
- Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."[11]
Ayat 15
- Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun." (TB)[12]
Kata "TUHAN, Allah nenek moyangmu" dalam bahasa Ibrani adalah "יהוה אלהי אבתיכם" (Yah·weh ’ĕ·lō·hê ă·ḇō·ṯê·ḵem). Kata "YHWH" tidak diucapkan oleh bangsa Israel untuk menghormati Allah. Secara harafiah dapat diartikan "Dialah Dia", meskipun makna ini tidak pernah digunakan.
Ayat 16
- [Berfirmanlah Allah kepada Musa:] "Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir." (TB)[13]
- "Aku sudah mengindahkan kamu": diterjemahkan dari bahasa Ibrani: פקד פקדתי אתכם pā-qōḏ pā-qaḏ-tî ’eṯ-ḵem, secara harfiah: "memperhatikan aku-telah-memperhatikan kepadamu" (bahasa Inggris: I have surely visited you;[14]), di mana kata "paqad" atau "paqod" yang dapat diterjemahkan sebagai "memperhatikan" atau "mengindahkan" dipakai pada Kejadian 50:24-25, Keluaran 4:31.
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
|