Proliga adalah liga bola voli profesional Indonesia yang diselenggarakan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia. Kompetisi ini dimulai sejak tahun 2002 dan sudah berjalan sebanyak 22 musim. Kompetisi ini terbagi menurut kategori tim putra dan tim putri.
Sebanyak 9 klub bola voli putra dan 8 klub bola voli putri telah menjuarai Proliga sejak 2002. Di sektor putra, klub Surabaya Samator telah menjuarai kompetisi sebanyak 7 kali. Sementara di sektor putri, klub Jakarta Electric PLN Putri menjuarai kompetisi ini sebanyak 6 kali.[1]
Sejarah
Sebelum adanya Proliga, kompetisi bola voli tertinggi di Indonesia masih bergantung pada kompetisi bernama Liga Bola Voli Indonesia (Livoli).[2][3] Kompetisi bola voli semiprofesional yang dirintis pada 1999 ini adalah peleburan dari dua kompetisi bola voli yang sudah ada, yakni Liga Bola Voli Utama (Livotama) dan Liga Bola Voli Antarkaryawan (Livokarya) pada era 1990-an.[4] Namun demikian, hasil dari format kejuaraan tersebut tak selaras dengan prestasi tim nasional Indonesia di kompetisi internasional. Untuk itu, PBVSI mulai merintis Proliga sebagai kompetisi profesional yang memiliki format berbeda dengan Livoli.[5]
Proliga pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002, tepatnya dilaksanakan mulai 1 Februari sampai dengan 7 April2002 dan digelar di lima kota yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Gresik. Partai finalnya sendiri dilaksanakan di Istora Gelora Bung Karno Jakarta. Penyelenggaraan Proliga merupakan hasil terobosan Rita Subowo yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat PBVSI. Ia menilai terjadi kecenderungan kemunduran perbolavolian di tanah air, baik dari segi pembinaan, kompetisi, maupun prestasi atlet. Untuk itu, perlu adanya sebuah kompetisi yang lebih profesional. Melalui Proliga, Rita berharap popularitas bola voli yang semakin menurun di masyarakat akan menjadi bergairah kembali seperti dulu lagi.[6]
Format kompetisi
Di setiap musimnya, klub bola voli yang menjadi peserta Proliga akan saling bertemu (liga) dengan klub lainnya pada dua putaran babak penyisihan dengan format kompetisi penuh. Empat klub di masing-masing kategori kompetisi dengan peringkat tertinggi berhak lolos ke Babak Empat Besar (Final Four).
Bergantung pada regulasi dari panitia, pada Babak Empat Besar empat klub yang telah lolos akan kembali dipertemukan, baik kembali melalui sistem kompetisi penuh, setengah kompetisi, atau bahkan langsung saling berhadapan melalui sistem gugur. Klub dengan peringkat ketiga dan keempat (atau kalah dalam pertandingan pada sistem gugur) di Babak Empat Besar akan kembali bertanding pada babak perebutan tempat ketiga. Sementara, klub berperingkat pertama dan kedua (atau menang dalam pertandingan pada sistem gugur) di babak ini akan bertemu di final. Dua pertandingan terakhir hanya dilangsungkan satu kali untuk menentukan tim peringkat ketiga dan juara Proliga di setiap musimnya.[7]
Klub
Hingga musim 2024, sebanyak 22 klub bola voli putra dan 20 klub bola voli putri pernah mengikuti Proliga.
^mus (1999-08-19). "Apac Semarang Juara Liga Bola Voli". Harian Kompas. hlm. 14. "Ini adalah sukses pertama setelah kehilangan gelar juara putri di awal tahun 1980-an saat masih bernama Kejuaraan Bola Voli Antarperusahaan/Instansi. Kita mengharapkan kompetisi berjalan dengan mengevaluasi apakah digabungnya klub perusahaan dan nonperusahaan dalam Livotama tidak akan mematikan klub pembibitan (nonperusahaan) itu."...Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)
^"Jakarta PLN Won Proliga 2011". Voliproliga.org. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-29. Diakses tanggal 2011-05-22.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)