Paguyuban Pujakesuma|
|
|
Tanggal pendirian | 1980-07-10 |
---|
Sekretaris Jenderal | Juriadi |
---|
Ketua | Drs. H. Joko Susilo |
---|
Situs web | www.pujakesuma.org |
---|
Putra Jawa Kelahiran Sumatera atau disingkat Pujakesuma adalah paguyuban terbesar di Sumatera yang didirikan pada 10 Juli 1980 di Kota Medan Provinsi Sumatra Utara.[1]
Sejarah
Pada pertengahan abad ke-19, tanah Deli di kawasan Pantai Timur Sumatera mulai menarik perhatian bangsa asing karena kekayaannya, terutama dengan dibukanya perkebunan tembakau. Deli dikenal sebagai negeri yang makmur, menjadi tujuan utama bagi banyak orang dari berbagai negara untuk mengadu nasib dan mencari kehidupan yang lebih baik.
Migrasi penduduk dari berbagai negara memicu perjalanan sejarah perkembangan kota yang kemudian dikenal sebagai Paris van Sumatera. Kebutuhan akan tenaga kerja di perkebunan tembakau menjadi dorongan utama bagi para pengusaha asing untuk mendatangkan pekerja dari daratan Cina dan India.
Pada perkembangan berikutnya, dibukanya lahan konsesi baru meningkatkan kebutuhan akan tenaga kerja murah. Konflik antara Belanda dan Inggris menyebabkan kesulitan bagi para pengusaha untuk mendatangkan pekerja dari Pulau Penang. Sebagai solusi, para pengusaha asing akhirnya mendatangkan tenaga kerja dari tanah Jawa.
Para pekerja asal Jawa melakukan perjalanan melintasi lautan menggunakan kapal laut menuju Pelabuhan Belawan. Sebelum didistribusikan ke perkebunan di wilayah Sumatera Timur, para pekerja ini mengalami kebersamaan yang erat, membentuk persaudaraan yang dikenal dengan istilah "Sedulur Tunggal Sekapal".
Akulturasi budaya di antara para pekerja Jawa yang berbeda latar belakang menciptakan budaya baru, salah satunya adalah seni hiburan yang dikenal sebagai Ketoprak Dor. Seni ini merupakan bentuk ekspresi budaya yang tidak pernah ada sebelumnya di tanah leluhur mereka.[2]
Sebelum didirikan, cikal bakal Pujakesuma merupakan sebuah sanggar dan perkumpulan seni dan budaya jawa yang bernama IKJ (Ikatan Kesenian Jawa) yang didirikan oleh Letkol Sukardi, dengan seiring waktu maka pada tahun 1979 IKJ berubah namanya menjadi Paguyuban Pujakesuma yang selanjutnya dikenal dengan Pujakesuma.[3]
Tujuan
Berdasarkan hasil kesepakatan bersama saat itu membentuk Paguyuban Pujakesuma dengan tujuan:
- Mewujudkan hubungan silaturahmi dan kekerabatan yang kokoh dengan menjunjung tinggi nilai luhur peradaban budaya jawa dan bangsa indonesia.
- Mewujudkan Warga PKB Pujakesuma menjadi sumberdaya manusia yang berbudi pekerti luhur, cerdas, tangguh, berbudaya, dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa sehingga bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.[4]
- menggali, melestarikan dan melindungi potensi-potensi kebudayaan jawa baik yang berasal dari pulau jawa maupun kreatifitas warga PKB Pujakesuma guna kepentingan ilmu pengetahuan dan kemasyarakatan.[5]
- Tingkat Pusat, Pimpinan Pusat (PP)
- Tingkat Provinsi, Pimpinan Provinsi (PW)
- Tingkat Kota/Kabupaten, Pimpinan Daerah ( PD)
- Tingkat Kecamatan, Pimpinan Cabang (PC)
- Tingkat Desa/ Kelurahan, Pengurus Ranting (PERAN)
- Departemen untuk tingkat pusat
- Biro untuk tingkat Provinsi
- Bagian untuk tingkat kota/kabupaten
- Kasi untuk tingkat Kecamatan
- Kaur untuk tingkat Desa/kelurahan
- Wanita (Srikandi) dan Pemuda PKB Pujakesuma mulai dari tinggkat wilayah PW, PD, PC dan PERAN
- Lembaga Mahasiswa PKB Pujakesuma terdapat di Perguruan tinggi
Tokoh Penting
Referensi
- ^ "Sejarah Pujakesuma". Pujakesuma. Diakses tanggal 2024-07-03.
- ^ "Sejarah Pujakesuma, Akulturasi Budaya Jawa Sekumpul Sekapal Di Tanah Deli". PERS MAHASISWA. 2024-05-25. Diakses tanggal 2024-07-03.
- ^ 24, Batam (2024-05-31). "Sejarah dan Peran Pujakesuma di Indonesia". Batam24. Diakses tanggal 2024-07-03.
- ^ "Pujakesuma Berperan Membangun Sikap Kekeluargaan dan Keakraban". portal.deliserdangkab.go.id. Diakses tanggal 2024-07-03.
- ^ News, Heta (2016-11-22). "Paguyuban Pujakesuma Bertujuan Pertahankan Seni dan Budaya Jawa". Heta News. Diakses tanggal 2024-07-03.
- ^ Zuraida, HIlderia (Agustus 1994). "Kehidupan Masyarakat Pujakesuma di Sumatera Utara" (PDF). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.