Sungai Belasung adalah sebuah sungai yang mengalir di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Sungai ini memiliki panjang 365 meter dan lebar 1-8 meter.[1] Sungai ini bermuara di Sungai Martapura, tepat di samping kantor wali kota Banjarmasin.[2]
Awalnya Sungai Belasung menghubungkan aliran air dari Sungai Tatas ke Sungai Telawang. Sungai Belasung dijadikan jalur transportasi air bagi jukung dan kelotok. Sejak akhir tahun 1980an, kebiasaan warga yang awalnya bergantung dengan aliran sungai, mulai beralih ke daratan. Rumah-rumah warga perlahan mulai dibangun di samping Sungai Belasung.[3]
Pada zaman dahulu, sungai Belasung banyak dilalui jukung tiung yang panjangnya 17-23 meter dan lebar 6 meter.[4] Bahkan pada tahun 1970-an, lebar sungai mencapai 8 m dan dilewati oleh kapal pembawa pasir.[5] Sungai Belasung dulunya juga merupakan sentra pedagang buah Rambutan menjajakan dagangannya di atas sungai.
Upaya normalisasi
Pemerintah Kota Banjarmasin bersama Dinas PUPR melakukan pembongkaran bangunan di atas sungai sebagai upaya normalisasi aliran sungai. Terdapat 20 bangunan liar yang berada di atas sungai yang berlokasi di RT 3, RT 4 dan RT 6 yang berada di Gang Kembang dan Gang Paripurna.[6]
Adapun rencana revitalisasi sungai Belasung dilaksanakan pada 2020, namun terhenti karena adanya pandemi Covid-19. Rencana ini pun berlanjut ke tahun 2021 namun tidak terlaksana, dikarenakan anggaran PUPR dialihkan ke pembangunan jembatan HKSN.[7] Program revitalisasi kembali dicanangkan pada 2022 dengan fokus rehab siring sungai sepanjang 100m dengan anggaran Rp 5 milyar.[8]
Sebagai awal program revitalisasi, PUPR Banjarmasin telah membangun pintu air yang berada di samping kantor Pemerintah Kota Banjarmasin.[8]