PolonisasiPerbatasan bersejarah Polandia dan Persemakmuran |
Durasi | 1569–1945 |
---|
Lokasi | Polandia di sepanjang sejarah |
---|
Perbatasan | Khaki – 1569 Silver – 1939 Pink – 1945 |
---|
Polonisasi (bahasa Polandia: polonizacja)[1] adalah akuisisi atau pengenaan unsur-unsur budaya Polandia, khususnya bahasa Polski, yang dialami dalam beberapa periode bersejarah terhadap orang-orang non-Polandia dari wilayah yang dikendalikan atau secara substansial di bawah pengaruh dari orang-orang Polandia. Seperti contoh-contoh lain dari asimilasi budaya, baik secara sukarela atau dipaksa, yang dampaknya paling bisa terlihat dalam kasus dimana wilayah-wilayah tersebut budaya atau bahasa Polandia menjadi dominan atau juga dalam keadaan dimana bahasa dan budaya Polanda diadopsi dapat meningkatkan prestise atau status sosial warga wilayah tersebut, seperti kasus bangsawan dari Ruthenia dan Lithuania. Untuk batas tertentu Polonisasi juga secara administratif dipromosikan oleh pemerintah setempat, khususnya dalam periode setelah Perang Dunia II.
Referensi
- ^ In Polish historiography, particularly pre-WWII (e.g., L. Wasilewski. As noted in Смалянчук А. Ф. (Smalyanchuk 2001) Паміж краёвасцю і нацыянальнай ідэяй. Польскі рух на беларускіх і літоўскіх землях. 1864–1917 г. / Пад рэд. С. Куль-Сяльверставай. – Гродна: ГрДУ, 2001. – 322 с. ISBN 978-5-94716-036-9 (2004). Pp.24, 28.), an additional distinction between the Polonization (bahasa Polandia: polonizacja) and self-Polonization (bahasa Polandia: polszczenie się) has been being made, however, most modern Polish researchers don't use the term polszczenie się.
Pranala luar
Bacaan lebih lanjut
- Subtelny, Orest (1988). Ukraine: A History. Toronto: University of Toronto Press. ISBN 0-8020-5808-6.
- Snyder, Timothy (2004). The reconstruction of nations: Poland, Ukraine, Lithuania, Belarus, 1569–1999. Yale University Press. ISBN 0-300-10586-X.
- Davies, Norman (2005). God's Playground: A History of Poland, Vol. 1: The Origins to 1795. Columbia University Press. ISBN 0-231-12817-7.
- Litwin Henryk, Eropa Tengah negara Adidaya, GELANDANGAN Majalah, 2016.