Sensus nasional di Jerman (bahasa Jerman: Volkszählung) diadakan setiap lima tahun sekali dari tahun 1875 hingga 1910. Pasca Perang Dunia, sensus populasi lengkap hanya beberapa kali diadakan, yang terakhir pada tahun 1987. Sensus terbaru, meskipun bukan sensus nasional, adalah sensus Uni Eropa 2011.
Sejarah awal
Nuremberg pada tahun 1471[1] mengadakan sensus, untuk berjaga-jaga jika terjadi pengepungan. Brandenburg-Prusia pada 1683 mulai menghitung populasi pedesaannya. Survei populasi sistematis pertama di benua Eropa diadakan pada 1719 di Markgrafschaft Brandenburg, Kerajaan Prusia, untuk persiapan sensus umum pertama tahun 1725.
Di Habsburg di bawah pemerintah Austria, penghitungan jumlah populasi telah diperkenalkan pada 1754, tetapi karena ada perlawanan dari kaum bangsawan dan rohaniwan, tidak ada sensus lengkap yang diadakan setelah 1769. Baru setelah seabad dan banyak perubahan politik yang terjadi, sensus dilanjutkan pada 1869, dan diadakan juga pada tahun 1880, 1890, 1900, 1910, pada tahun yang sama dengan sensus Kekaisaran Jerman. Selama masa perang, sensus diadakan pada 1920, 1923, 1934 dan 1939, dilanjutkan pada tahun 1951 dengan rencana sepuluh tahun sekali.
Pada 1806, populasi 24.241.000 jiwa dari beberapa wilayah Reichskreise seperti yang dikutip dalam "Statistik des deutschen Reiches",[2] meskipun Kekaisaran Romawi Suci yang lama telah hancur berantakan dan Kekaisaran Jerman yang baru belum ada sebagai entitas politik. Pada 1821, populasi di Konfederasi Jerman yang baru didirikan telah berkembang menjadi lebih dari 30 juta jiwa.[3]
Republik Federal Jerman (sebelumnya dikenal sebagai Jerman Barat) (sejak 1949)