suakBoang, bermukim di Aceh yakni di wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam. Etnik Batak Pakpak menganggap etnik Singkil sebagai suak Boang, sedangkan masyarakat Singkil menganggap mereka sebagai etnik tersendiri.
Masyarakat Batak Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat disebut dengan Sulang Silima. Sulang Silima terdiri dari lima unsur, yakni:
Sinina tertua (perisangisang; keturunan atau generasi tertua).
Sinina penengah (pertulantengah; keturunan atau generasi yang di tengah).
Sinina terbungsu (perekurekur; keturunan terbungsu).
Beru (kerabat penerima gadis).
Puang (kerabat pemberi gadis).
Kelima unsur ini sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam sistem kekerabatan, upacara adat, maupun dalam konteks komunitas lebuh atau kuta. Artinya kelima unsur ini harus terlibat agar keputusan yang diambil menjadi sah secara adat.
Upacara adat Batak Pakpak dinamakan dengan istilah kerja atau kerjakerja. Namun saat ini sering juga digunakan istilah pesta. Upacara adat tersebut terbagi atas dua bagian besar, yakni:
Upacara adat yang terkait dengan suasana hati gembira dinamakan kerja mbaik.
Upacara adat dalam suasana tidak gembira dinamakan kerja njahat.
Contoh kerja mbaik adalah merbayo (upacara pernikahan), menanda tahun (upacara menanam padi), merkontas (upacara untuk memulai sesuatu pekerjaan yang beresiko), dan lain-lain. Contoh kerja njahat adalah mengrumbang dan upacara mate ncayur ntua (upacara kematian).[1]
Galeri
Genderang, salah satu alat musik tradisional Batak Pakpak.
Referensi
^Lister Berutu (2006). Mengenal Upacara Adat Pada Masyarakat Pakpak di Sumatera Utara, Medan, Monoratama.