Sumartono Hadinoto |
---|
Sumartono Hadinoto |
Lahir | Khoe Liong Hauw (邱隆孝) 21 Maret 1956 (umur 68) Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
---|
Kebangsaan | Indonesia |
---|
Pekerjaan | Pengusaha, Sekretaris PMI Surakarta, Wakil Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Surakarta |
---|
|
Sumartono Hadinoto atau dikenal dengan Martono (lahir di Solo, 21 Maret 1956) adalah tokoh masyarakat, pengusaha dan petinggi di Perkumpulan Masyarakat Surakarta, salah satu organisasi Tionghoa tertua di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Selain itu ia dikenal akan kiprahnya di PMI Kota Surakarta.
Pendidikan
Sumartono hanya menempuh pendidikan sampai jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas).[1]
Aktivitas berorganisasi
Kegemarannya dalam berkegiatan, membawa pemilik Candi Alumunium ini aktif di dalam belasan organisasi yang diikutinya. Organisasi yang diikuti mulai dari organisasi kemanusiaan seperti PMI (Palang Merah Indonesia) Diarsipkan 2020-03-02 di Wayback Machine., PMS (Perkumpulan Masyarakat Surakarta), Lions Club Bengawan, SERU (Solo Emergency Response Unit), Yayasan Kesejahteraan Tunanetra, INLA (International Nature Loving Association), Dewan Harian Cabang Angkatan 1945. Organisasi olahraga yang meliputi PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia), Persis Solo, dan Orari. Tak hanya itu, Martono juga tergabung dalam beberapa organisasi hobi, yaitu CMCI (Country Musik Club Indonesia), HSB (Himpunan Seni Foto Bengawan, dan Metta FM.[2] Martono juga turut berperan aktif dalam organisasi pendidikan hingga organisasi keagamaan di Kota Solo, antara lain Paguyuban Alumni Warga, SMA Regina Pacis, Perhimpunan Karuna Surakarta. Tak hanya berperan aktif, Martono juga berada di puncak kepemimpinan dalam organisasi tersebut.[3][4]
Penghargaan
Berbagai penghargaan pun berhasil ia peroleh untuk kiprah dan kontribusinya dalam melayani dan membangun masyarakat Kota Solo dan juga Indonesia. Bahkan di awal tahun 2018, penghargaan berupa Global Business & Peace Award and Symposium 2018 dari PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) berhasil direngkuhnya karena dianggap berjasa pada dunia bisnis dan memperjuangkan pemahaman dan perdamaian lintas agama. Karena reputasinya dalam dunia kemanusiaan, kepedulian, dan kebangsaan, Sumartono dipercaya menjadi narasumber di berbagai acara televisi baik TV lokal maupun TV nasional.[5]
“Berbagi dan melayani dalam segala keterbatasan dan keikhlasan agar menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama” adalah visi yang selalu ia pegang teguh sampai saat ini.
Keluarga
Sumartono Hadinoto menikah dengan Meliana Kusyanto, Martono dikaruniai seorang putri yaitu Wiranti Widyastuti Hadinoto dan dua orang cucu.
Referensi