Yerusalem menurut Alkitab adalah ibu kota bangsa Israel kuno sejak tahun 1070 SM. Yerusalem berarti “Pemilik (Fondasi) Kedamaian Ganda”. Setelah bangsa itu terbagi menjadi dua kerajaan (997 SM), Yerusalem tetap menjadi ibu kota kerajaan Yehuda di sebelah selatan. Di seluruh Alkitab, Yerusalem disebutkan lebih dari 800 kali.
Nama Yerusalem dalam catatan paling awal, kota itu disebut "Salem". (Kejadian 14:18) Meskipun ada yang mencoba mengaitkan arti nama Yerusalem dengan arti nama Shalem, dewa orang Semitik Barat, rasul Paulus memperlihatkan bahwa setengah bagian terakhir nama itu sesungguhnya berarti "Damai". (Ibrani 7:2) Dalam bahasa Ibrani, pengejaan setengah bagian terakhir kata ini menyiratkan suatu bentuk ganda, jadi berarti “Kedamaian Ganda”. Dalam teks-teks bahasa Akad (Asiria-Babilonia), kota itu disebut Urusalim (atau Ur-sa-li-im-mu). Atas dasar ini, beberapa pakar menyatakan bahwa nama itu berarti "Kota Damai". Tetapi bentuk Ibraninya, yang secara logis seharusnya menjadi patokan, tampaknya berarti “Pemilik (Fondasi) Kedamaian Ganda”.
Ada banyak ungkapan dan gelar lain yang digunakan dalam Alkitab untuk memaksudkan kota itu. Sekali peristiwa, sang pemazmur menggunakan namanya yang semula, yaitu "Salem". (Mazmur 76:2) Sebutan lainnya ialah: "kota Yehuwa" (Yesaya 60:14), "Kota Raja Agung" (Mazmur 48:2 bandingkan Matius 5:35), "Kota Keadilbenaran" dan "Kota Setia". (Yesaya 1:26), "Zion" (Yesaya 1:26), dan "kota kudus" (Nehemia 11:1; Yesaya 48:2; 52:1; Matius 4:5) Nama "el Quds", yang artinya [Kota] Kudus", masih menjadi nama populer kota itu dalam bahasa Arab. Nama yang tercantum dalam peta-peta modern tentang Israel adalah Yerushalayim.