Persim Maros Askab Maros U-21 / Persim Maros U-21 Askab Maros U-19 / Persim Maros U-19 Askab Maros U-17 / Persim Maros U-17 Askab Maros U-15 / Persim Maros U-15 Askab Maros U-13 / Persim Maros U-13 Sekolah Sepakbola (SSB) Maros
Stadion Merdeka Kassi Kebo[1] (LontaraBugis: ᨔᨛᨈᨉᨗᨕᨚ ᨆᨛᨑᨛᨉᨙᨀ ᨀᨔᨗ ᨀᨙᨅᨚ , transliterasi: Sêtadion Mêrêdéka Kassi Kébo; LontaraMakassar: ᨔᨈᨉᨗᨕᨚ ᨆᨑᨉᨙᨀ ᨅᨚᨊᨙ ᨄᨘᨈᨙ, transliterasi: Sétadion Maradéka Bone Puté; Inggris: Kassi Kebo Independent Stadium) (dikenal dengan nama Stadion Kassi Kebo) adalah sebuah stadionsepak bola yang terletak di Lingkungan Kassi Kebo, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia yang juga merupakan markas klub sepak bola Persim Maros. Stadion ini merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Maros dan pernah dipakai di kompetisi Divisi Satu Liga Indonesia musim 2002-2006[2] dan Copa Indonesia tahun 2005-2006. Stadion ini dikenal angker bagi lawan atau tamu Persim Maros, karena selama Persim Maros bermain partai kandang pada kompetisi resmi di Liga Indonesia maupun Copa Indonesia tidak pernah mencicipi kekalahan bahkan lawan yang dijamu kerap menjadi lumbung gol. Oleh karena itu, Stadion Merdeka Kassi Kebo menjadi saksi kejayaan Persim Maros dan sejumlah pemain top tanah air tercatat pernah menjajal stadion ini kala itu.[3] Stadion Kassi Kebo memiliki kapasitas maksimal sampai dengan 15.000 tempat duduk untuk penonton. Kelompok suporter yang biasanya memadati stadion ini adalah Persimania & The Butterfly yang merupakan pendukung setia kesebelasan Persim Maros. Semenjak Persim Maros vakum di Liga Indonesia dari tahun 2007, stadion ini menjadi tidak terurus. Pada akhir tahun 2019 hingga sekarang, Stadion Merdeka Kassi Kebo sedang mengalami renovasi secara bertahap.
Penamaan
Stadion Merdeka Kassi Kebo atau biasa disebut Stadion Kassi Kebo oleh masyarakat Kabupaten Maros dan sekitarnya. Penamaan Kassi Kebo diambil dari nama tempat dimana lokasi stadion ini berada, yakni Lingkungan Kassi Kebo. Lingkungan Kassi Kebo sarat akan nilai sejarah dan merupakan simbol sekaligus benteng perjuangan masyarakat Maros zaman dahulu dalam menghapus penindasan dan mengusir penjajahan untuk meraih kemerdekaan. Secara etimologis, nama Kassi Kebo sendiri diadopsi dari Bahasa Makassar, kassi artinya pasir yang menyimbolkan harapan dan kebo artinya putih menyimbolkan fitrah atau kembali suci, jadi Kassi Kebo yang secara literal bahasa bermakna pasir putih yang menyimbolkan harapan untuk kembali suci dengan artian bebas dari pertumpahan darah, penindasan, dan penjajahan. Tidak heran jika nama Kassi Kebo juga diberikan penamaan pada sebuah danau yang terdapat pada Taman Wisata Alam Bantimurung. Stadion ini terletak di Lingkungan Kassi Kebo, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dengan kata lain, stadion ini letaknya strategis berada di tengah-tengah Kota Turikale yang merupakan ibu kota Kabupaten Maros, jaraknya tidak jauh dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan selain itu stadion ini tidak jauh dari jalan trans Sulawesi yang menghubungkan antara Kota Makassar-Kota Palu. Stadion ini merupakan markas dari klub kebanggaan Persim Maros. Stadion ini memiliki lisensi stadion berkategori D oleh PSSI dengan tipe stadion sepak bola lama dan daya tampung stadion ini adalah sekitar 15.000 penonton.[4]
Kondisi
Kondisi Stadion Merdeka Kassi Kebo pasca Persim Maros vakum di kompetisi Liga Indonesia pada periode 2007-2018 sangat tidak terawat, terkesan kumuh, dan tak ada pembenahan dari pihak pemerintah daerah untuk memperbaikinya. Berikut ini adalah data-data mengenai kondisi stadion pada periode tersebut:[5]
Kategori: D
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Tribun: C
Tribun Tertutup
Tribun Terbuka
Tribun Terbuka Selatan
Tribun Terbuka Utara
Tribun Terbuka Timur
Tempat duduk: C
Fasilitas: C
Rumput: C
Drainase: C
Penerangan: -
Papan Skor: C
Kondisi: C
Penggunaan
Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan-pertandingan sepak bola baik profesional maupun amatir dan kegiatan olahraga lainnya. Selain untuk olahraga, stadion ini biasa juga dipakai untuk lokasi sholat Ied, upacara, acara konser musik,[3] kampanye politik dan lain-lain.
4 Oktober2003: Persim Maros 1-0 PSMS Medan (Divisi Satu Liga Indonesia Babak 8 Besar) (dihentikan pada menit ke-61 akibat aksi mogok para pemain PSMS Medan karena ketidaknyamanan bermain, Persim Maros sudah unggul skor 1-0, akan tetapi dianulir oleh PSSI untuk diulang dan bermain di Jakarta, dengan perlakuan tersebut Persim Maros merasa dirugikan dan pada akhirnya tidak mengindahkan anjuran PSSI untuk datang ke Jakarta dan akhirnya kemenangan WO 1-3 untuk kemenangan PSMS Medan
Bupati Maros, Hatta Rahman mengatakan bahwa Stadion Merdeka Kassi Kebo tidak lagi representatif untuk digunakan sebagai sarana olahraga di Maros. Apalagi, wilayah sekitar stadion sudah dipadati rumah penduduk, sehingga semakin sempit. Tidak ada lahan parkir yang memungkinkan untuk digunakan. Karena itu, perlu pembenahan sarana, penetapan lahan dan pembebasan lahan.[6]
Sebelum Agustus 2019, kondisi stadion sangat memperihatinkan, rumput liar tumbuh subur di tribun penonton. Tribun VIP juga dalam kondisi tak terawat. Sejumlah sisi stadion, dibiarkan rusak tak terawat. Tak hanya itu, kedua bench pemain juga tampak rusak. Kondisi stadion yang dibiarkan terbengkalai beberapa tahun terakhir. Saat Persim Maros vakum, perhatian pihak terkait tak seperti dulu lagi. Dulu stadion ini sangat terawat dengan rutin disiram dan dipangkas rumput lapangannya. Pemerintah Kabupaten Maros kurang memberikan perhatian terhadap Stadion Merdeka Kassi Kebo Maros, yang notabene merupakan aset Pemkab Maros.[3]
Dalam aspek kebijakan, Pemkab Maros tidak memiliki master plan pengembangan olahraga yang jelas. Sehingga tidak ada yang fokus, jadinya ada aset daerah seperti stadion ini, yang kini terbengkalai. Keberadaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maros dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Maros yang seakan "tidak berbuat" dalam hal pengembangan fasilitas olahraga. Padahal kedua lembaga tersebut, dibiayai dana hibah daerah setiap tahunnya. Keprihatinan tersebut karena aspek kebijakan dan organisasi profesi tidak punya perhatian terkait nasib Stadion Merdeka Kassi Kebo. Padahal jika ada kepedulian, sudah banyak model kerjasama yang bisa dilakukan pemerintah, seperti public private partnership yang diterapkan di Karebosi Makassar. Bisa juga dengan kolaborasi antara pemda, swasta dan masyarakat.[7]
^"Stadion Merdeka Kassi Kebo". yhudiyuba.blogspot.com. 27 April 2011. Diakses tanggal 14 Mei 2020.Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
^"Stadion Kassi Kebo". stadion-nusantara.blogspot.com. Desember 2009. Diakses tanggal 29 Mei 2020.
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia Sulawesi Selatan (Asprov PSSI Sulsel) Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (ASBWI Sulsel)